Sabtu, 23 November 2024

Karbondioksida Berkurang Gunakan Kaca Berlapis Zeolit-Y

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Nadia Lailatus Sadiyah sedang melakukan percobaan untuk kaca dengan lapisan Zeolit-Y. Foto: Humas ITS Surabaya

Tiga mahasiswa Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil mengurangi kadar gas karbondioksida dengan kaca berlapiskan Zeolit-Y.

Para mahasiswa itu adalah Nadia Lailatus Sadiyah, Aristin Putri Kusuma Anggraini dan Awanda Gita, dengan pencetus ide dan pengarah adalah Randy Yusuf Kurniawan.

Zeolit-Y adalah material berpori, terdiri dari mineral aluminosilikat yang terikat satu sama lain membentuk struktur oktahedral.

Menurut tim, dengan adanya struktur oktahedral tersebut akan menghasilkan rongga-rongga di dalam material yang berfungsi meng-adsorpsi atau menyerap gas karbondioksida.

Zeolit-Y ini, lanjut Randy efektif dalam meng-adsorpsi gas karbondioksida, karena ukuran rongganya yang hampir sama dengan ukuran molekul karbondioksida.

Selain itu, kandungan silikanya yang tinggi dibandingkan zeolit lain mengakibatkan sifat hidrofobitasnya atau sifat fisik molekul yang tidak suka air juga tinggi.

Sifat tersebut sama dengan sifat komponen kaca pada umumnya, sehingga membuat Zeolit-Y ini digunakan sebagai zat pendukung pada serat kaca.

“Serat kaca merupakan bahan pembuat kaca yang berbentuk seperti lembaran benang,” papar Awanida, anggota tim.

Dari hasil penelitian yang dilakukan, efisiensi adsorpsi atau penyerapan gas karbondioksida menunjukkan angka 33,15 persen. Artinya, sebanyak 33,15 persen gas karbondioksida mampu diadsorpsi oleh kaca berlapiskan zeolit ini.

“Angka tersebut sangat tinggi dibandingkan Zeolit-Y tanpa serat kaca yang hanya menghasilkan efisiensi 27,76 persen,” sambung Awanida.

Oleh karena itu, kaca berlapiskan zeolit ini pun diharapkan tim bisa dipakai di gedung-gedung dan perumahan sebagai bentuk kepedulian terhadap efek pemanasan global. “Kami sangat bangga ketika inovasi kami bisa benar-benar diterapkan dan dikembangkan lagi,” pungkas Awanida.

Inovasi yang dirancang ketiga mahasiswa tersebut telah lolos mendapatkan pendanaan dari Ditjen Dikti dan diharapkan bisa lolos bertarung di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 di Yogyakarta.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs