Sebanyak 69 aduan dugaan pelanggaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 di Jawa Timur telah disampaikan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jatim.
Dugaan pelanggaran itu tersebar di beberapa kabupaten/kota dengan lingkup pelanggaran di tingkat pemilihan bupati/wali kota dan pemilihan gubernur.
Dwi Endah Prasetyowati Kordiv Humas dan Data Informasi Bawaslu Jatim menjelaskan, sebanyak 69 aduan dugaan pelanggaran itu masih dalam tahap pengkajian.
“Masih mengkaji terpenuhinya syarat formil materiilnya, dan diproses secara penanganan pelanggarannya sesuai peraturan,” ujar Endah saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Jumat (11/10/2024).
Karena masih dalam tahap pengkajian, pihak Bawaslu Jatim belum bisa merinci bentuk dugaan pelanggaran yang diadukan tersebut.
“Belum bisa disimpulkan dugaan pelanggaran apa,” ucapnya.
Endah juga memastikan, selama proses Pilkada 2024 berlangsung, Bawaslu Jatim akan menerima berbagai bentuk laporan dugaan pelanggaran.
“Pada prinsipnya pelaporan yang masuk ke bawaslu baik di bawaslu provinsi maupun kabupaten/kota semuanya kita terima,” imbuhnya.
Berikut rincian jumlah laporan dugaan pelanggaran yang diterima Bawaslu Jatim dalam proses Pilkada 2024:
1. Pilgub Jatim: 3 laporan
2. Pacitan: 1 laporan
3. Magetan: 3 laporan
4. Banyuwangi: 0 laporan
5. Mojokerto: 6 laporan
6. Jombang: 1 laporan
7. Bondowoso: 1 laporan
8. Trenggalek: 1 laporan
9. Kota Blitar: 1 laporan
10. Kab. Bojonegoro: 4 laporan
11. Kab. Situbondo: 5 laporan
12. Kab.Tulungagung: 2 laporan
13. Jember: 4 laporan
14. Kab. Kediri: 5 laporan
15. Ngawi: 1 laporan
16. Blitar: 1 laporan
17. Pasuruan: 2 laporan
18. Pamekasan: 0 laporan
19. Nganjuk : 0 laporan
20. Lumajang : 0 laporan
21. Gresik : 3 laporan
22. Lamongan : 5 laporan
23. Madiun : 1 laporan
24. Kab. Probolinggo : 2 laporan
25. Sumenep : 0 laporan
26. Tuban : 0 laporan
27. Bangkalan : 2 laporan
28. Kota Mojokerto : 1 laporan
29. Kota Batu : 0 laporan
30. Kab Malang : 4 laporan
31. Kota Malang : 0 laporan
32. Kota Probolinggo : 0 laporan
33. Kab. Ponorogo : 6 laporan
34. Kota Pasuruan : 0 laporan
35. Kota Madiun : 1 laporan
36. Surabaya : 0 laporan
37. Sidoarjo : 0 laporan
38. Sampang : 3 laporan
39. Kota Kediri : 0 laporan. (wld/ham/ipg)