Jumat, 22 November 2024

Sopir Truk Meninggal usai Kendaraannya Hilang Kendali dan Terjun ke Sungai di Purwodadi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sejumlah warga melihat kondisi truk yang terjun ke sungai usai kehilangan kendali waktu melaju sungai di Jalan Raya Malang-Surabaya, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan Jawa Timur, Senin (7/10/2024) siang. Foto; Basuki via WA SS

Seorang sopir truk muatan besi meninggal usai kendaraan yang dikemudikannya hilang kendali, menyerempet sejumlah pengguna jalan dan pejalan kaki sebelum akhirnya terjun ke sungai di Jalan Raya Malang-Surabaya, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan Jawa Timur, Senin (7/10/2024) siang.

Iptu Ahmad Kunaefi Kanit Gakum Satlantas Polres Pasuruan mengatakan, kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 13.15 WIB berawal saat truk muatan besi nopol A 9408 RM itu dalam perjalanan menuju arah Surabaya.

Namun, sesampainya di lokasi yang medannya berupa jalan turunan, diduga sopir truk tak mampu menguasai kendali kendaraannya sehingga menyerempet pejalan kaki yang sedang menyebrang, dua sepeda motor, dan sebuah pikap di depannya.

“Kemudian untuk truk tersebut tadi oleng ke kiri, nabrak guardrail (pembatas jalan) dan masuk ke sungai. Untuk korban, ada satu korban jiwa meninggal dunia yaitu pengemudi truk itu sendiri waktu di sungai, dan yang lainnya mengalami luka-luka,” ujar Kunaefi kepada Radio Suara Surabaya, Senin petang.

Adapun sopir truk inisial AG itu merupakan warga Kecamatan Pakal, Surabaya. Saat ini, kata Kunaefi, jenazah korban berada di rumah sakit terdekat dan pihak keluarga sudah dalam perjalanan dari Surabaya.

Soal kepastian penyebab kecelakaan itu, Kunaefi mengatakan saat ini masih dilakukan penyelidikan oleh Kepolisian serta menunggu tim teknisi dari dinas perhubungan.

Namun, pihaknya mengimbau agar masyarakat yang melewati jalan dengan kondisi serupa, yakni jalur turunan, supaya memperhatikan kondisi mobilnya.

“Waktu turunan, seharusnya kan tekanan angin sudah tinggi, jadi tidak boleh gigi-nya juga tinggi, jadi bisa (maksimal) di dua, jangan sampai empat atau lima. Biasanya kendaraan besar kan rem angin, jadi tekanan angin berkurang direm tidak bisa, sehingga waktu oper gigi tidak bisa juga,” ujarnya.

Untuk diketahui, akibat kecelakaan tersebut, jalur arah Surabaya sempat ditutup  dan pengguna jalan diberlakukan sistem contra flow di jalur mengarah ke Malang.

Hal ini dikarenakan proses evakuasi truk dan beberapa muatan besi yang terjatuh di tengah jalan arah Surabaya itu. (bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs