dr Agustina Konginan Ketua Perkumpulan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) Kota Surabaya mengatakan, kini kesehatan mental tidak lagi mendapat stigma buruk berkat gen-Z.
Menurut Agustina, berkat gen-Z, masyarakat semakin paham tentang kesehatan mental lewat istilah-istilah yang mereka kenalkan.
“Seperti burnout, overthinking, dan masih banyak lagi. Istilah itu sebenarnya sudah lama. Tapi kini makin dikenal dekat dengan kesehatan mental berkat gen-Z,” terang Agustina, saat diwawancara awak media, Sabtu (5/10/2024).
Tidak sekadar kata-kata, lanjut Agustina, istilah kesehatan mental itu kini juga mulai dirasakan oleh masyarakat dan membuat mereka tidak malu lagi mendatangi tenaga kesehatan.
“Sekarang ini anak-anak remaja sudah mulai terbuka dan tidak menganggap gejala mental itu sebagai stigma lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, meski pengetahuan masyarakat meningkat terkait kesehatan mental, namun jumlah orang yang berani melakukan skrining belum sebanyak itu.
“Ini juga menjadi upaya kami untuk mensosialisasikan ke masyarakat, supaya mereka berani melakukan skrining,” katanya.
Agustina mengatakan, salah satu upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan mensosialisasikan itu adalah dengan membagikan tools skrining seperti, kuisioner.
“Kuisioner ini bisa diisi masyarakat dan kami analaisis nantinya,” ujar Agustina.
Selain itu, sosialisasi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya juga mulai dilakukan bertahap.
“Ketika ke rumah sakit, biasanya akan ditanya terlebih dahulu oleh perawat atau resepsionis. Kalau memang ada indikasi, nanti akan dirujuk ke poli jiwa,” katanya.
Dia berharap, dengan cara-cara ini, membuat masyarakat sadar bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.(kir/iss)