Jumat, 22 November 2024

WHO dan PBB Didesak Hentikan Serangan Israel terhadap Layanan Kesehatan di Lebanon

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Kebakaran dan asap membubung di atas pinggiran selatan Beirut setelah serangan, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara pasukan Hizbullah dan Israel, seperti yang terlihat dari Sin El Fil, Lebanon, 3 Oktober 2024. Foto: Reuters

Asosiasi Medis Internasional Lebanon mendesak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB untuk segera mengakhiri “pembantaian” terhadap sistem layanan kesehatan Lebanon oleh pasukan Israel.

Seruan ini datang setelah beberapa rumah sakit di Lebanon selatan, termasuk Rumah Sakit Pemerintah Marjayoun, RS Pemerintah Mays al-Jabal, dan RS Salah Ghandoor, tak lagi bisa beroperasi akibat serangan Israel dan ancaman serangan susulan.

Asosiasi tersebut meminta WHO dan PBB untuk segera turun tangan, guna memungkinkan tim medis mengevakuasi pasien dan petugas medis dari RS Salah Ghandoor.

Dilansir dari Antara pada Sabtu (5/10/2024), asosiasi tersebut juga menekankan pentingnya melindungi petugas kesehatan dan fasilitas medis di kawasan konflik.

“Kejahatan yang sedang berlangsung terhadap sektor medis dan tim darurat telah mencapai tingkat pelanggaran yang luar biasa terhadap piagam PBB dan hak asasi manusia, khususnya terkait hak atas perawatan medis dan rawat inap bagi semua individu,” jelas pernyataan dari asosiasi itu.

Mereka juga menekankan bahwa tindakan Israel melanggar ketentuan Konvensi Jenewa, yang menyerukan adanya “intervensi efektif untuk menghentikan praktik kriminal terhadap yang terluka, staf medis, dan sektor layanan kesehatan”.

Sebelumnya, Firas Abiad Menteri Kesehatan Lebanon menyatakan bahwa serangan udara Israel sejak 23 September telah menewaskan 97 petugas medis dan darurat serta merusak lebih dari 10 rumah sakit di Lebanon. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs