Jumat, 22 November 2024

Kesehatan Mental di Tempat Kerja Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
dr Benediktus Elie Lie dokter spesialis kesehatan jiwa saat memberikan materi mengenai "Pertolongan Pertama Psikologis pada Pekerja yang Mengalami Gangguan Mental", Sabtu (5/10/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

Kesehatan mental pekerja di tempat kerja, menjadi sorotan dan tema utama dalam talkshow peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia, yang digelar oleh Perkumpulan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI).

Kesehatan mental pekerja menjadi tema global setelah banyaknya kasus bunuh diri yang dialami oleh pekerja dengan beberapa faktor pemicu.

Menurut dr Benediktus Elie Lie dokter spesialis kesehatan jiwa sekaligus pembicara dalam talkshow yang digelar di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur, Sabtu (5/10/2024) itu mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, dua dari 10 pekerja berusia dewasa di seluruh dunia, mengalami gangguan jiwa.

“Di Indonesia, 19 juta penduduk berusia kurang dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia kurang dari 15 tahun mengalami depresi,” terangnya.

Kata Beni, sapaan akrab dr Benediktus, sebuah studi menyebutkan, empat dari 100 pegawai swasta mengalami depresi.

“Sementara karyawan dengan kesehatan mental yang baik, memiliki tingkat produktivitas sebesar 12 hingga 15 persen lebih tinggi jika dibandingkan dengan karyawan yang mengalami gangguan mental,” lanjutnya.

Beni mengatakan, jika tanda-tanda gangguan mental pada pekerja itu tidak tertangani dengan baik, akan berpengaruh pada perusahaan juga.

“Karena bisa jadi pekerja ini menjadi tidak produktif hingga kualitas kerja menurun. Permasalahan ini cukup kompleks dan bisa merembet ke beberapa aspek lainnya,” ungkap Beni.

Sementara itu, hal serupa juga dikatakan oleh dr Elisabet Citra Dewi dokter spesialis kesehatan jiwa sekaligus ketua panitia talkshow kesehatan mental tersebut. Katanya, pekerja yang mengalami gangguan mental bisa berimbas pada hubungan pertemanan di tempat kerja.

dr Elisabet Citra Dewi dokter spesialis kesehatan jiwa sekaligus ketua panitia talkshow kesehatan mental, saat diwawancara awak media, Sabtu (5/10/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

“Karena kualitas mereka dalam bekerja menurun, apalagi yang harus bekerja dalam tim. Jadi akhirnya akan mengganggu kerja teman-teman lainnya dan mempengaruhi relasi hubungan juga,” kata Elisabet.

Menurut Elisabet, tren gangguan mental saat ini meningkat, berdasar catatan pasien yang datang untuk berkonsultasi. Bisa jadi lebih tinggi lagi, jika semua pekerja mendaftar.

“Tapi kembali lagi soal stigma. Masih banyak pekerja yang takut akan dampak buruk setelah didiagnosa memiliki gangguan mental seperti, takut dipecat atau penghasilannya dipotong,” jelas Elisabet.

Meningkatnya permasalahan kesehatan mental di kalangan pekerja, menurut Beni membuat masyarakat harus semakin aktif melakukan langkah-langkah pencegahan atau pertolongan pada sekitarnya.

“Karena deteksi dini diikuti langkah proaktif dan responsif dalam memberikan pertolongan psikologis, akan membantu pekerja atau siapapun, untuk meningkatkan kualitas hidup,” tandasnya.(kir/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs