Gerakan Kebersihan (GEBER) digalakkan Muhammad Isa Anshori Pjs Bupati Sidoarjo, di Monumen Jayandaru Sidoarjo pada, Jumat (4/10/2024). Tujuan GEBER itu untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Kegiatan itu diikuti seluruh OPD dan ratusan pegawai pemkab, dengan 15 ribu ASN berpartisipasi dalam kerja bakti menjaga kebersihan. Berbagai unsur, mulai dari kelurahan, kecamatan hingga Kodim, juga dilibatkan untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
“Tujuan utama dari gerakan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja dan masyarakat secara luas,” ucap Isa Anshori ditengah-tengah kegiatan.
Selain alun-alun, ia juga ingin tempat-tempat lain di berbagai sudut Sidoarjo asri dan bersih. Oleh karena itu, gerakan kebersihan akan dibagi ke beberapa titik di Kota Delta.
Dia menegaskan, kebersihan lingkungan bukan hanya sekadar menjaga keindahan. Tetapi juga merupakan investasi jangka panjang bagi kesehatan masyarakat.
“Dengan lingkungan yang bersih, kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan meningkatkan kualitas hidup, lingkungan nyaman layak untuk ditinggali warga,” jelasnya.
Terkait sanksi denda bagi pelanggar, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Papan imbauan juga sudah dipasang di alun-alun untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan.
Pjs Bupati itu berpesan agar seluruh masyarakat Sidoarjo agar bersama-sama bergerak menjaga kebersihan daerah mereka
“Saya berharap, setiap sudut Sidoarjo menjadi bersih. Mari kita jadikan gerakan ini sebagai gerakan bersama dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara Bahrul Amig Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo menerangkan, gerakan itu harus jadi budaya hingga ke tingkat paling bawah. Karena, ia ingin masyarakat semakin terbiasa dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Dia menegaskan, kebiasaan buruk dapat merusak lingkungan. Jika dibiarkan, dampaknya akan semakin parah dan sulit untuk diperbaiki.
“Saat ini, tindakan membuang sampah sembarangan tidak bisa ditolerir lagi,” katanya. (bil/iss)