Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menemui pemerintah kota (pemkot) setempat, membeberkan strategi sosialisasi untuk mencapai target 75 persen partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak mendatang.
Maria Theresia Ekawati Rahayu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya menyebut, dalam audiensi antara KPU dengan Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya itu, membahas soal Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Selain itu, penurunan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibandingkan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Jika pada Pileg dan Pilpres sebelumnya jumlah TPS mencapai 8.167, pada Pilkada kali ini jumlah TPS di Surabaya berkurang menjadi 3.964 TPS, dengan tiga di antaranya merupakan TPS khusus di Liponsos Keputih, Griya Wreda Jambangan dan di Karangpilang,” ungkap Yayuk, Kamis (4/10/2024).
Jumlah pemilih per TPS yang sekarang berkisar 500 hingga 600 orang, berbeda dengan Pileg dan Pilpres 2024 yang hanya 300 orang per TPS.
KPU juga melaporkan rencana sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih terutama di lokasi-lokasi dengan potensi partisipasi rendah.
“KPU akan melakukan sosialisasi melalui berbagai media, baik media massa, media sosial, maupun melalui PPS (Panitia Pemungutan Suara) dan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) di setiap kecamatan dan kelurahan. Sosialisasi ini akan dimasifkan terutama mendekati hari-H pemilihan, tujuh hari sebelum Pilkada,” paparnya.
Target pemilih 75 persen dari keseluruhan DPT ini meningkat dari capaian Pemilu 51,4 persen.
Fokus sosialisasi ke wilayah dengan tingkat partisipasi yang diperkirakan rendah. Misalnya, kawasan perumahan yang banyak dihuni warga dengan domisili tidak sesuai alamat KTP.
“Misal dia beralamat di sini tapi kerjanya di luar kota, maka pendekatannya bisa melalui kelompok-kelompok komunitasnya. Itu tadi yang disampaikan KPU,” tandasnya.
Diketahui, di unggahan akun Instagram KPU Kota Surabaya, jumlah DPT Pilkada mencapai 2.229.244 pemilih. (lta/bil/ham)