Senin, 7 Oktober 2024

BMKG Minta Tetap Waspadai Potensi Bencana Meski Curah Hujan Bersifat Normal

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi hujan. Foto: Grafis suarasurabaya.net

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan daerah agar tetap waspada terhadap potensi bencana, meskipun prakiraan cuaca menunjukkan curah hujan di seluruh Indonesia sebanyak 64 persen bersifat normal.

“Sebagian besar wilayah Indonesia mulai mengalami hujan normal. Namun, meskipun bersifat normal, bukan berarti kita tidak meningkatkan kewaspadaan, karena saat ini curah hujan dalam kondisi normal pun sudah terlihat tinggi,” kata Fachri Radjab, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, dalam Konferensi Pers Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (3/10/2024), seperti dilansir Antara.

Fachri menjelaskan bahwa fenomena perubahan iklim saat ini semakin nyata dan terjadi secara signifikan, berdasarkan indikator yang rutin dirilis oleh BMKG pusat maupun daerah.

“Kondisi kekeringan, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), hujan ekstrem, semakin sering terjadi. Ini yang perlu kita waspadai, meskipun beberapa prakiraan menunjukkan kondisi normal, seperti musim hujan 2024-2025 yang diprediksi berlangsung normal. Namun, langkah mitigasi tetap harus dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan,” ujarnya.

Berdasarkan prediksi BMKG, menurutnya musim hujan segera hadir di berbagai wilayah Indonesia, dengan beberapa daerah sudah mulai mengalami hujan.

Oleh karena itu, Fachri meminta semua pihak, terutama di daerah, untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menyiapkan langkah mitigasi bersama para mitra, guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, longsor, hingga angin kencang.

Ia juga menekankan pentingnya wilayah Kalimantan Selatan, yang menjadi lokasi konferensi pers, untuk memaksimalkan koordinasi dengan lembaga terkait dalam membahas langkah-langkah selanjutnya.

Dia berpesan agar para pemangku kepentingan di Kalsel mengintensifkan kerja sama dan menggencarkan edukasi serta literasi kepada masyarakat mengenai perubahan iklim.

“Kita harus masif dalam sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi cuaca dan cara penanganannya serta pemanfaatannya,” ujar Fachri. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Senin, 7 Oktober 2024
35o
Kurs