Jumat, 22 November 2024

Ratusan Jemaah Selawat di Kediri Keracunan Massal, Diduga Usai Konsumsi Camilan Kemasan Tak Layak

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi

Sebanyak 155 jemaah Majelis Sholawat Subbhanus Salimiyah di Desa Krecek, Badas, Kabupaten Kediri dilarikan ke rumah sakit karena keracunan.

AKP Siswo Edi Kapolsek Pare Kediri menyebut, ratusan jemaah itu mengeluh mual dan pusing sebelum akhirnya dievakuasi, pada Selasa (1/10/2024) malam.

“Mengetahui adanya sejumlah warga yang mengalami mual dan pusing, selanjutnya pihak panitia yang saat itu berjaga langsung mengevakuasi korban ke RSKK,” katanya, Rabu (2/10/2024).

Diduga penyebab keracunan massal, karena makanan ringan dan minuman yang kemasannya sudah tidak layak. Camilan itu berasal dari donasi warga sekitar yang dibagikan panitia di pintu masuk.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, AKP Fauzi Pratama Kasatreskrim Polres Kediri menyegel gudang penyimpanan makanan dan minuman milik donatur yang berada tak jauh dari lokasi selawat itu.

“Ini kita masih selidiki apakah betul barang-barang tersebut tidak layak konsumsi atau dugaan-dugaan lain yang belum kita dalami, kita juga belum menemukan keberadaan pemilik. Masih kita cari,” ucapnya.

Kapolsek Pare itu menyebut, beberapa sampel sudah disita untuk diuji dan dipastikan layak atau tidaknya dikonsumsi.

“Ada beberapa barang yang memang kita amankan sebagai sampel dan ini saya police line. Nanti kita cek satu persatu apakah ada yang kadaluarsa atau tidak,” tambahnya.

Adapun untuk suami istri sebagai donatur atau pemilik gudang penyimpanan makanan ringan dan minuman itu juga dalam pencarian.

“Mereka punya toko tidak jauh dari sini tapi statusnya grosiran atau apa belum tahu,” tandasnya.

Sementara Taufiq Dwi Kusuma koordinator majelis selawat itu mengatakan, 10 dari 155 jemaah harus dirawat inap, sedangkan sisanya diperbolehkan pulang usai kondisinya membaik. Dia juga mengaku pihaknya tidak menyediakan konsumsi untuk para peserta.

“Peserta yang mengalami keracunan dibawa ke RSKK dan RS HVA, totalnya ada sekitar 155 orang, 10 di antaranya harus menjalani rawat inap,” jelas Taufiq. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs