The Luntas Indonesia menggelar malam puncak Ludruk Merdeka di Suara Surabaya Center, Jumat (27/9/2024).
Malam puncak ini digelar setelah The Luntas Indonesia berkeliling di 10 kampung di Surabaya dan Sidoarjo sejak 17 Agustus 2024.
Paramita Indra Zakaria Founder The Luntas Indonesia mengatakan, pada malam puncak Ludruk Merdeka ini, mereka membawakan cerita “Hoedjoeng Galoeh” tentang asal usul nama Surabaya.
“Ini kisah tentang perebutan satu pelabuhan bernama Ujung Galuh di Surabaya yang kemudian melibatkan konflik antara Kediri dan Mongol,” terangnya pada suarasurabaya.net.
Selain memainkan peran, The Luntas Indonesia turut mengundanh kembali 10 kampung tempat mereka pentas sebagai bentuk ucapan selamat tinggal sekaligus terima kasih.
Berdasar pantauan di lokasi, penonton ludruk telah berdatangan sejak pukul 19.00 WIB.
Bahkan, tak jarang di antara penonton yang datang, ada anak-anak muda atau Gen-Z.
Tapi, hal ini justru menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Mita.
“Karena artinya, banyak anak muda yang antusias juga menonton acara kebudayaan,” tandasnya.(kir/iss)