Jumat, 22 November 2024

Arab Saudi Umumkan Bentuk Aliansi Internasional untuk Dirikan Negara Palestina

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Demonstran pro-Palestina yang menentang keikutsertaan Israel dalam Kontes Lagu Eurovision (ESC) edisi ke-68 berdemonstrasi di Malmo, Swedia pada 11 Mei 2024. Foto: AFP

Arab Saudi telah mengumumkan pembentukan aliansi internasional yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina dan menerapkan solusi dua negara.

“Atas nama negara-negara Arab dan Islam, bersama dengan mitra Eropa kami, kami mengumumkan peluncuran Aliansi Internasional untuk Menerapkan Solusi Dua Negara,” kata Faisal bin Farhan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Kamis (26/9/2024).

Dilansir Antara dari Anadolu, meski demikian Faisal tak merinci soal aliansi itu.

“Kami mengundang Anda untuk bergabung dalam inisiatif ini,” ujarnya pada pertemuan tingkat menteri waktu rangkaian sidang Majelis Umum PBB di New York.

Kata kantor berita Saudi Press Agency (SPA), Faisal mengecam krisis kemanusiaan dahsyat yang disebabkan oleh perang di Gaza, serta pelanggaran berat yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat.

Dia menggambarkan tindakan-tindakan Israel sebagai bagian dari kebijakan pendudukan dan ekstremisme kekerasan yang lebih luas.

“Hak untuk membela diri tidak bisa membenarkan pembunuhan puluhan ribu warga sipil, penghancuran sistematis, pemindahan paksa, penggunaan kelaparan sebagai senjata perang, hasutan kebencian, dehumanisasi,” ucapnya.

“Atau penggunaan penyiksaan sistematis, termasuk kekerasan seksual dan kejahatan lain yang terdokumentasi menurut laporan PBB,” tambahnya.

Terkait peningkatan kekerasan di wilayah tersebut, termasuk serangan Israel yang terus berlanjut di Lebanon, Faisal memperingatkan soal potensi konflik yang lebih luas.

Dunia, ujarnya, menyaksikan peningkatan ketegangan yang membahayakan rakyat Lebanon serta memicu kemungkinan perang yang membahayakan kawasan dan seluruh dunia.

Ia turut mendesak penghentian segera terhadap perang yang sedang berlangsung dan semua pelanggaran hukum internasional. Faisal juga mempertanyakan kredibilitas sistem internasional.

Lebih lanjut Menlu Saudi itu menegaskan kembali bahwa pembentukan negara Palestina yang merdeka adalah hak fundamental dan landasan perdamaian, bukan sekadar hasil akhir yang harus dinegosiasikan dalam proses politik jangka panjang.

“Kami memuji negara-negara yang baru-baru ini mengakui Palestina dan kami menyerukan semua negara untuk menunjukkan keberanian dan mengambil langkah yang sama, bergabung dengan konsensus internasional yang diwakili oleh 149 negara yang telah mengakui Palestina,” ujarnya. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs