Jumat, 22 November 2024

Diduga Aniaya Perempuan, Ketua Bawaslu Surabaya Dilaporkan ke Polisi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Novli Bernado Thyssen Ketua Bawaslu Surabaya saat diwawancarai media usai sidak kesiapan TPS, Selasa (13/2/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net Novli Bernado Thyssen Ketua Bawaslu Surabaya saat diwawancarai media usai sidak kesiapan TPS, Selasa (13/2/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Novli Bernado Thyssen Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya dilaporkan ke Polrestabes Surabaya dengan dugaan kasus penganiayaan terhadap seorang perempuan inisial EDS (46 tahun).

Pelaporan ke polisi itu dibenarkan AKP Haryoko Widhi Kasi Humas Polrestabase Surabaya, dengan nomor laporan LP/B/673/VII/2024/SPKT/Polrestabes Surabaya/ Polda Jawa Timur tertanggal 15 Juli 2024.

Haryoko menyebut, kasus dugaan penganiayaan yang menyeret nama Ketua Bawaslu Surabaya itu sudah dilaporkan sejak Juli 2024 kemarin. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

“Iya betul, saat ini masih penyelidikan,” ucap Haryoko singkat waktu dikonfirmasi Rabu (25/9/2024).

Sementara itu, EDS sendiri menceritakan, kejadian penganiayaan itu terjadi pada Kamis (11/7/2024) lalu. Saat itu, dia tidak sengaja muntah di dalam mobil Novli. Ia pun mengklaim langsung dihajar oleh Novli.

“Sebenarnya tidak ada masalah apa-apa. Cuma aku gak sengaja muntah di mobilnya pada dini hari itu. Spontan dia memukul aku sampai babak belur,” ujar EDS, Kamis (26/9/2024).

Dia menyebut, kejadian dugaan pemukulan itu berlangsung di dalam mobil sehingga tidak ada saksi mata yang melihat. Ia pun sudah melaporkan peristiwa ini ke Polrestabes Surabaya.

“Karena kejadiannya di mobil. Tidak ada saksi  Sedangkan hasil visumnya sudah jelas. Kemarin sebenarnya yang banyak yang luka. Hasil visum positif saya dipukuli,” imbuhnya.

Ia menambahkan bahwa sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari Novli. Bahkan, Ketua Bawaslu Surabaya itu mengatakan kepada EDS bahwa ia terluka karena memukuli dirinya sendiri.

Korban berharap agar kasus dugaan penganiayaan yang ia terima segera diselidiki di Polrestabes Surabaya.

“Dia ga ngaku kalau mukulin aku, dia beralibi kalau aku memukuli diriku sendiri. Logika aja masak aku gebuki mukaku sendiri?” pungkasnya.

Di sisi lain, Novli Bernardo Thyssen Ketua Bawaslu Surabaya menyatakan dia tidak pernah melakukan pemukulan terhadap EDS.

Ketua Bawaslu Surabaya itu mengatakan, saat kejadian dini hari itu, ia sedang mengantar korban menuju ke kosnya.

Sebelumnya, Novli keluar bersama dengan EDS dari sebuah cafe di Surabaya. Novli menyebut, saat itu EDS dalam kondisi mabuk yang berlebihan sehingga ia mau mengantarkan pulang.

“Saat itu dia sedang mabuk, sehingga saya antar pulang. Waktu sampai di depan kos, dia (EDS) tidak mau turun. Lalu muntah di dalam mobil, saya minta turun enggak mau, maunya sama saya, tetap saya minta turun. Tapi enggak mau, malah marah-marah dan memukuli diri sendiri. Akhirnya saya antarkan turun, bahkan besoknya saya masih keluar makan siang sama dia,” ungkapnya.

Perlu diketahui, Novli dan EDS sebelumnya telah menjalin hubungan sebagai kekasih sejak sembilan bulan lalu. Keduanya sempat berencana melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

“Status saya duda 16 tahun dan saudari E dalam status janda. Hubungan saya dengan saudari E mulanya baik dan tujuan saya untuk menjalin ke jenjang pernikahan,” kata Novli saat ditemui di Surabaya, Jumat (27/9/2024).

Novli menjelaskan, karena beberapa alasan, kini ia ingin berpisah dengan EDS. Berbagai permasalahan mulai timbul saat Novli mencoba mengakhiri hubungan dengan EDS.(wld/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
29o
Kurs