Jumat, 22 November 2024

Tips Menghindari Reaksi Alergi dari Penggunaan Parfum

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Seseorang menyemprotkan parfum ke pergelangan tangannya. Foto: Getty Images

Kontak langsung dengan parfum atau wewangian bisa menyebabkan ruam gatal pada beberapa orang.

Leow Yung Hian, konsultan senior dermatologi dari National Skin Centre Singapura, menjelaskan bahwa parfum dengan aroma yang terlalu kuat atau pekat dapat menimbulkan dermatitis kontak iritan, yang merupakan masalah kulit akibat iritasi.

“Siapa pun bisa mengalami dermatitis kontak iritan jika produk digunakan dalam konsentrasi yang tidak tepat,” ujarnya dilansir Antara pada Kamis (26/9/2024).

Selain itu, dermatitis kontak alergi juga dapat terjadi pada individu yang alergi terhadap wewangian tertentu, menyebabkan ruam gatal setelah paparan berulang.

Christopher Foo spesialis dermatologi di Raffles Skin & Aesthetics menambahkan, reaksi kulit disebabkan oleh bahan kimia yang terdapat dalam parfum.

“Setiap parfum mengandung berbagai macam zat kimia,” jelasnya.

Sementara Jason Lee dari Six Scents mengungkapkan, alergi pada kulit dan hidung sering muncul akibat senyawa sintetis seperti musk atau bahan pengawet buatan. Beberapa minyak esensial alami juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif.

Berikut beberapa bahan parfum yang bisa menimbulkan reaksi alergi jika konsentrasinya berlebihan:

1. Minyak Kulit Kayu Manis: Dikenal menghangatkan, tetapi dapat menyebabkan iritasi atau kemerahan kulit.

2. Minyak Serai: Aromanya yang segar bisa memicu kekeringan dan sensitivitas kulit.

3. Minyak Peppermint: Efek mendinginkannya dapat menyebabkan rasa geli atau terbakar pada kulit sensitif.

4. Minyak Cengkeh: Memiliki sifat antiseptik, tetapi bisa terlalu kuat dan menyebabkan iritasi.

5. Minyak Pohon Teh: Umumnya digunakan untuk jerawat, tetapi bisa menyebabkan kulit kering atau iritasi.

Christopher Foo mengingatkan bahwa reaksi alergi tidak selalu muncul segera. Paparan pertama mungkin tidak menimbulkan reaksi, tetapi setelah beberapa kali, sistem kekebalan tubuh dapat mengenali parfum sebagai zat berbahaya, menyebabkan ruam.

Jika muncul rasa gatal dan ruam ringan, disarankan untuk menghentikan penggunaan produk tersebut. Obat bebas seperti krim hidrokortison bisa membantu meredakan reaksi ringan.

Ia juga menyarankan agar melakukan tes parfum pada kulit sebelum digunakan. Lee menekankan pentingnya menyemprotkan sedikit parfum pada pergelangan tangan atau siku bagian dalam dan membiarkannya meresap selama beberapa jam, karena wewangian dapat berubah seiring reaksi kimia kulit. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs