Jumat, 22 November 2024

Stigma Buruk Masyarakat Sebabkan ODGJ Enggan Berobat dan Tak Segera Dapat Pertolongan

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Antara

Stigma buruk yang disematkan masyarakat pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), menyebabkan mereka enggan melakukan pengobatan, bahkan tidak segera mendapat pertolongan dari ahli.

Annisa R Dokter Psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar mengatakan adanya diskriminasi pada pasien dengan gangguan jiwa, membuat mereka takut berobat

“Ya, mencap, mendiskriminasi pasien-pasien dengan gangguan jiwa. Jadi pasien itu kadang-kadang takut berobat ke poli jiwa, karena dicap gila,” kata Annisa R, dilansir Antara, Rabu (25/9/2024).

Padahal, kata Annisa, pasien yang mendatangi poli jiwa bisa jadi hanya memiliki keluhan susah tidur atau sering menangis karena ada masalah.

“Tapi tiba-tiba dicap orang gila, terus dibedakan, didiskriminasi, jadi kadang-kadang pasien sadar butuh pengobatan, tapi tidak berani menghadapi stigma dari masyarakat,” ungkapnya.

Annisa menambahkan keputusan untuk memasung anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa juga merupakan stigma.

“Mereka distigma, dikucilkan, didiskriminasi. Dipasung salah satu contoh juga,” katanya.

Menurut dia, masyarakat di Kabupaten Mamasa, Sulbar, masih banyak yang memilih untuk memasung anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa karena kuatir jika mereka tidak dipasung, akan membahayakan masyarakat di sekitarnya. Padahal dukungan keluarga sangat berperan penting dalam penyembuhan ODGJ.

“Kunci utamanya adalah pendampingan dari keluarga. Meskipun dibawa berobat, diantar ke rumah sakit, tidak dipasung, tapi kalau keluarga tidak perhatikan, kadang kan pasien tidak tahu jadwal minum obat,” katanya.

Sebelumnya Kementerian Sosial (Kemensos) melepaskan pasung seorang ODGJ berinisial LB (58) dan membawanya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Polewali Mandar.

Pelepasan pasung ini merupakan salah satu rangkaian Bakti Sosial ke-8 yang dilakukan oleh Kemensos di Kabupaten Mamasa. Di RSJ, LB akan dirawat dan dicari penyebab serta diupayakan penyembuhannya.(ant/kir)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs