Kerangka manusia diduga dari dua jenazah ditemukan di dekat pintu penyaringan sampah Pompa Air Wonorejo 1, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Rabu (25/9/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Dua kerangka manusia itu dilihat pertama kali oleh Mudi penjaga pintu air yang kebetulan sedang turun ke bawah untuk bersih-bersih. Tulang belulang itu diperkirakan tersangkut di pinggiran sungai hampir satu tahun lebih.
“Saat di bawah (sungai) saya lihat ke belakang, ada tulang memang, cuma belum tahu ada tengkorak. Setelah melihat (tengkorak) saya langsung lapor ke pengawas proyek,” katanya ditemui di lokasi.
Sementara itu Rosyid pengawas proyek mengatakan, sebelumnya terdapat pembangunan penyaring sampah di pintu pompa air itu.
Namun sudah tuntas pada Agustus 2024 lalu. Selama pembangunan itu debit air surut karena dialihkan ke Sungai Kali Jagir. Diduga jenazah itu sudah tersangkut di saluran pompa air sebelum Agustus saat debit air masih penuh.
“Air sungainya di sini kering sejak satu bulan yang lalu,” kata Rosyid.
Sementara itu, Kompol Tego Marwoto Kapolsek Tenggilis Mejoyo mengatakan, sesudah menerima informasi temuan kerangka manusia, pihaknya langsung berkoordinasi untuk melakukan olah TKP.
“Awalmya kita dapat informasi dari penjaga rumah pompa, dari Satgas Pemkot. Kemudian dilaporkan ke Polrestabes Surabaya sehingga datang ke TKP,” katanya.
Tego menyebut dari hasil olah TKP sementara, tulang belulang itu diduga berasal dari dua jenazah.
“Kalau dari Biddokes Polda Jatim tadi, kemungkinan, saya belum bisa memastikan. Ada dua, iya ada (dua) tengkoraknya,” tuturnya.
Pantauan suarasurabaya.net, proses olah TKP oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya dimulai menjelang pukul 16.00 hingga 16.25 WIB. Polisi memberikan enam plakat nomor penanda tulang-tulang itu ditemukan.
Mudi saksi mata juga diminta menunjukkan titik-titik tulang belulang itu tersebar di area mana saja saat ia pertama kali melihat.
Tulang manusia itu ada yang berkururan besar, sedang dan kecil. Identifikasi awal polisi menyebut, tulang yang ditemukan berasal dari bagian paha, pinggul, sampai kepala.
Namun kata Kompol Syarifudin anggota Biddokes Polda Jawa Timur, semua tulang yang ditemukan tidak dalam kondisi utuh.
Polisi masih membutuhkan identifikasi lebih lanjut ke rumah sakit untuk mengetahui jenis tulang hingga jenis kelamin jenazah tersebut. Serta membuktikan apakah tulang belulang itu berasal dari dua jenazah.
“Jadi tengkorak yang satu masih agak utuh, kemudian tengkorak yang satu sudah terbelah, sudah terpisah. Karena kita nanti diperiksa lagi di rumah sakit, baru nanti kita tahu,” ujarnya.(wld/kir/ipg)