Senin, 25 November 2024

Investasi Hilirisasi di Indonesia Meningkat Siginifikan: Nikel, Timah, dan Sawit Jadi Daya Tarik Utama

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
Riyatno Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM. Foto: Antara.

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mengatakan realisasi investasi sektor pengolahan menjadi produk bernilai tambah tinggi (hilirisasi), mengalami tren peningkatan dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni pada 2019-2023.

Riyatno Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM mengatakan, tahun 2019 pihaknya mencatat realisasi investasi di sektor hilirisasi industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan hanya sebesar Rp61,6 triliun, namun tahun 2020 meningkat menjadi Rp94,8 triliun, dilansir dari Antara pada Rabu (25/9/2024).

“Ini menunjukkan bahwa investasi di sektor realisasi ini terus meningkat,” ungkapnya.

Selanjutnya tahun 2021, realisasi investasi di sektor hilirisasi tercatat sebesar Rp117,5 triliun, meningkat kembali tahun 2022 menjadi Rp171,2 triliun, serta tahun lalu melonjak menjadi Rp200,3 triliun.

Menurutnya, peningkatan itu dikarenakan para investor melihat adanya potensi besar dalam pengembangan industri pengolahan di Tanah Air, mengingat cadangan bahan baku hilirisasi di RI cukup besar.

Seperti dijelaskan oleh Mohamad Faizal Direktur Hilirisasi Perkebunan, Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan Kementerian Investasi/BKPM, Indonesia merupakan negara penghasil bahan baku yang banyak dibutuhkan untuk pengembangan industri dunia.

Ia mengatakan, Indonesia memiliki cadangan 21 persen nikel secara global, 16,3 persen cadangan timah dunia, 3 persen tembaga global, 4 persen bauksit, serta produsen kelapa sawit terbesar di dunia.

“Potensi nikel kita nomor satu di dunia, timah potensinya nomor dua di dunia, bauksit nomor enam, begitu pula dengan sawit. Sawit kita nomor satu di dunia, kelapa nomor satu, karet nomor dua, udang nomor tiga, ikan tuna, cakalang, dan tongkol nomor satu di dunia, serta rajungan nomor dua,” ujarnya. (ant/nis/kir/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
32o
Kurs