Jumat, 22 November 2024

Serangan Israel di Lebanon Picu Ketegangan, Biden Lakukan Diplomasi untuk Redakan Situasi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Joe Biden Presiden AS menyampaikan pidato dari Ruang Oval Gedung Putih di Washington pada Rabu (24/7/2024) tentang keputusannya untuk membatalkan pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Foto: Reuters

Joe Biden Presiden Amerika Serikat mengatakan pemerintahnya sedang berupaya meredakan ketegangan di wilayah di tengah serangan udara Israel yang meluas di Lebanon dan serangan roket balasan Hizbullah telah meningkatkan kemungkinan perang besar.

“Tim saya terus berhubungan dengan mitra-mitra mereka, dan kami berupaya meredakan eskalasi dengan cara yang memungkinkan orang-orang kembali ke rumah mereka dengan aman,” kata Biden.

Dilansir dari Antara pada Selasa (24/9/2024), otoritas kesehatan Lebanon mengatakan setidaknya 274 orang, termasuk 21 anak-anak tewas dan 1.024 lainnya terluka, dalam serangan Israel di seluruh wilayah Lebanon sejak Senin pagi. Ribuan warga sipil terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keamanan.

“Serangan Israel adalah rencana yang bertujuan menghancurkan desa-desa dan kota-kota Lebanon serta menghapuskan semua ruang terbuka hijau,” kata Najib Mikati Perdana Menteri sementara Lebanon.

Sementara itu Daniel Hagari juru bicara militer Israel mengatakan militer dibolehkan menargetkan sejumlah desa-desa Lebanon yang berjarak 80 km dari perbatasan.

Secara terpisah, Hizbullah mengatakan bahwa pasukannya menembakkan puluhan roket ke Perusahaan Elektronik Rafael Israel, yang berada di utara Haifa, serta markas cadangan Korps Utara dan pangkalan logistik Formasi Galilea di kamp Ami’ad.

Ini merupakan kedua kalinya Hizbullah menyasar lokasi militer di Haifa, dimana sebelumnya kelompok itu menembakkan rudal ke kota itu pada Senin. (ant/nis/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs