Selasa, 24 September 2024

Keracunan Massal di Tulungagung Sebabkan Satu Orang Meninggal Dunia

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Petugas Inafis Polres Tulungagung melakukan olah TKP dan mengambil sampel makanan di lokasi keracunan massal Desa Junjung, Tulungagung, Senin (23/9/2024). Foto: Polres Tulungagung

Satu orang meninggal dunia dan belasan lainnya harus dilarikan ke fasilitas kesehatan setelah mengalami keracunan massal usai mengonsumsi nasi hajatan di Tulungagung, Jawa Timur.

“Korban meninggal pada Minggu (22/9/2024) pagi setelah sempat dirawat intensif di rumah sakit,” ujar AKP Tri Nuartiko Kapolsek Sumbergempol dilansir dari Antara pada Senin (23/9/2024).

Korban yang meninggal dunia diidentifikasi sebagai BTW (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.

Selain itu, belasan warga lainnya yang turut menyantap nasi berkat dari acara hajatan di Desa Dayu, Kabupaten Blitar, juga dilarikan ke berbagai fasilitas kesehatan di Tulungagung untuk mendapatkan penanganan medis.

Sebagian besar korban sudah menunjukkan kondisi yang membaik. Tujuh orang masih dirawat inap, sedangkan belasan lainnya telah diizinkan pulang dan menjalani rawat jalan.

“Kondisi umum mereka yang dirawat sudah membaik,” ungkap dr. Sigit Jaka Kepala Puskesmas Sumbergempol.

Saat ini, petugas masih melakukan pendataan pasti jumlah warga yang terdampak keracunan massal tersebut.

Insiden keracunan ini bermula saat rombongan warga Dusun Pasir, Desa Junjung, menghadiri acara hajatan keluarga di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Blitar, pada Jumat (20/9/2024) sore.

Rombongan membawa pulang 20 paket nasi berkat dari acara tersebut dan membagikannya kepada 20 keluarga di Desa Junjung.

Beberapa jam setelah mengonsumsi nasi hajatan itu, warga mulai merasakan gejala keracunan seperti mual, muntah, dan diare. Belasan warga akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Polisi dan tim medis segera melakukan mitigasi kesehatan dengan mengambil sampel makanan dari nasi berkat yang diduga menjadi penyebab keracunan. Sampel tersebut telah dikirim ke laboratorium kesehatan di Surabaya untuk diteliti lebih lanjut.

Tri Nuartiko menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polsek Nglegok, Polres Blitar, untuk menyelidiki kasus keracunan ini.

Namun, hingga saat ini, keracunan hanya dilaporkan terjadi pada rombongan warga Desa Junjung yang membawa nasi hajatan tersebut.

Sementara itu, warga Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, yang juga menghadiri hajatan dan makan nasi berkat yang sama, tidak melaporkan adanya keracunan. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Selasa, 24 September 2024
27o
Kurs