Anura Kumara Dissanayake, pemimpin Partai National People’s Power, dilantik sebagai presiden Sri Lanka pada Senin (23/9/2024).
Dilansir dari Antara, politisi Sinhalese yang memiliki pandangan Marxis ini berhasil mengalahkan presiden sebelumnya, Ranil Wickremesinghe, serta pemimpin oposisi Sajith Premadasa.
Dissanayake menjadi presiden eksekutif kesembilan di negara kepulauan tersebut dengan meraih lebih dari 5,74 juta suara, atau 55,89 persen dari total suara sah, dalam pemilihan presiden putaran kedua akhir pekan lalu. Ia mengalahkan Sajith Premadasa yang memperoleh sekitar 4,53 juta suara.
Menariknya, Dissanayake, yang akrab disapa AKD, adalah presiden Sri Lanka pertama yang terpilih melalui putaran kedua penghitungan suara setelah gagal meraih lebih dari 50 persen suara di putaran pertama.
Dengan dukungan kalangan muda yang muak dengan politikus lama, Dissanayake berjanji dalam kampanyenya untuk mengubah budaya politik “korup” di Sri Lanka.
Ia kini menghadapi tantangan besar, termasuk mengatasi korupsi dan memperbaiki ekonomi yang terpuruk, di mana tingkat kemiskinan meningkat menjadi 25 persen pada 2021-2022.
Sri Lanka juga harus menghadapi utang luar negeri sebesar 46 miliar dolar AS, dan setelah gagal bayar pada 2022, negara itu belum melanjutkan pembayaran utangnya.
Para analis memperingatkan bahwa presiden baru ini tidak akan mudah melanjutkan program-program yang disyaratkan Dana Moneter Internasional (IMF) serta membuat perubahan yang meringankan beban masyarakat miskin. (ant/nis/saf/ipg)