Jumat, 22 November 2024

Menhub Ungkap 4 Format Turunkan Harga Tiket Pesawat, Mulai Pajak Suku Cadang hingga Avtur

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub) menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Jumat (20/9/2024). Foto: Antara

Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan (Menhub) mengungkapkan terdapat empat cara terkait format untuk penurunan harga tiket pesawat.

“Saya sudah sampaikan bahwa format daripada penurunan harga tiket itu dengan empat cara. Cara yang mestinya sudah bisa dieksekusi itu yang pertama adalah berkaitan dengan pajak atas suku cadang,” ujar Budi Karya Sumadi di Jakarta, Jumat (20/9/2024).

Melansir Antara, menurutnya pajak suku cadang memiliki multiplier effect. Di satu sisi menurunkan harga tiket dan yang kedua adalah memberikan lapangan pekerjaan lagi di Indonesia.

Kalau dikenakan pajak, maka pesawat-pesawat yang dari Indonesia malah diperbaiki di luar negeri, sehingga ada pelarian modal (capital flight) yang diakibatkan oleh pajak atas suku cadang.

“Itu sedang dibahas, pada dasarnya Kementerian Keuangan setuju untuk itu,” kata Menhub.

Kemudian cara kedua adalah avtur dengan multiprovider yang sudah disampaikan oleh Menhub dan sudah dibahas dalam rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).

Ada beberapa hal ketentuan yang harus diperbaiki yang memungkinkan penurunan avtur cukup signifikan, sehingga berdampak juga pada penurunan harga tiket.

“Lalu Pajak Pertambahan Nilai (PPN). PPN memang dikenakan pada avtur dan pada penumpang, memang itu bisa dikelola dengan PPN masukan dan PPN keluarannya, tapi kumulatif itu 10 persen sendiri. Di beberapa negara tidak terjadi, kami memahami bahwa apabila ini dihilangkan maka ada memang dampak kepada pajak-pajak yang lain,” katanya.

Saat ini moda transportasi pesawat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan tersier bagi masyarakat, karena masyarakat di berbagai wilayah Indonesia mengharapkan adanya penerbangan.

“Tapi harus dipahami bahwa yang namanya perhubungan udara ini satu-satunya yang dikenakan PPN. Dulu yang namanya perhubungan udara itu adalah kebutuhan tersier. Kalau sekarang coba, tadi dalam pembahasan, semua mengharapkan adanya penerbangan, katakanlah Wakatobi, ada tadi Kerinci, yang tadinya ada sekarang tidak ada, karena avtur yang relatif mahal maka harga menjadi mahal sehingga masyarakat tidak menjangkau. Jadi ini semua sudah kita sampaikan secara terinci kepada Satgas penurunan harga tiket, dan tentunya Satgas yang akan memutuskan itu,” ujar Budi Karya Sumadi.

Sebagai informasi, Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menyiapkan langkah efisiensi penerbangan untuk menurunkan harga tiket pesawat, salah satunya terkait evaluasi operasi biaya pesawat.

Luhut menjelaskan bahwa Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar, perlu diidentifikasi rincian pembentukannya. Pihaknya juga merumuskan strategi untuk mengurangi nilai CBH tersebut, berdasarkan jenis pesawat dan layanan penerbangan. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs