Doddy Hernanto, pelukis, menjadi satu dari belasan seniman dan kolektor yang turut berpartisipasi dalam pameran The Secret of Archipelago, yang dibuka Jumat (20/9/2024) hingga satu bulan ke depan.
Dalam pameran itu, Doddy Hernanto membawa empat karya lukis miliknya yang tampak berbeda dari seniman lain. Dia memamerkan karya lukis yang diselipkan barcode di dalamnya.
“Saya menyebut ini sebagai QR Art. Karena di dalam lukisan ini saya selipkan kode QR, yang bisa diakses masyarakat sebagai tambahan informasi,” terangnya saat ditemui suarasurabaya.net.
Pelukis gaya QR Art itu memulai kariernya sebagai pelukis white on black sejak dirinya masih berumur belasan.
Dia mulai mengubah gaya lukisnya pada 2019 lalu setelah terinspirasi karya Yoseph Woodland dan Masahiro Hara. Namun saat itu, Doddy merasa lukisan tersebut kurang indah meski terlihat canggih.
“Kalau Masahiro Hara, hanya menampilkan barcode saja tanpa image (gambar). Saya merasa kurang indah. Setelah saya kulik, akhirnya tercipta QR Art yang menggabungkan seni dan teknologi itu hingga mendapat pengakuan dari HAKI,” ungkapnya.
Di empat lukisan berpadu barcode itu, salah satunya diangkat Doddy dari sosok Bung Karno, sebagai Bapak Proklamator Bangsa.
“Alasan saya memilih beliau karena sejarah soal Bung Karno tidak boleh hilang. Karena dia sendiri adalah bagian dari sejarah. Kalau tidak ada Bung Karno, ya tidak ada bangsa ini,” jelasnya.
Sementara itu, Doddy mengatakan, mengenalkan seni ke masyarakat termasuk hal yang penting. Tak hanya untuk anak muda, tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
“Karena, seni adalah bagian dari budaya yang membuat Bangsa Indonesia lebih berkarakter,” tutupnya. (kir/bil)