Sabtu, 23 November 2024

Keluar dari Pemerintahan, Pramono Anung Minta Waktu Berpamitan Langsung kepada Jokowi Presiden

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Pramono Anung (kanan) bakal Cagub DKI Jakarta dan Rano Karno (kiri) bakal Cawagub DKI Jakarta saat konferensi pers di kantor KPUD DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Pramono Anung bakal calon Gubernur Jakarta yang diusung PDI Perjuangan, hari ini, Jumat (20/9/2024), melakukan perpisahan dengan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet (Seskab), di Kompleks Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat.

Pada momen itu, Pramono mengungkapkan perasaan dan berbagai cerita di hadapan rekan-rekan kerjanya dalam waktu hampir sepuluh tahun menjadi Seskab.

Walau statusnya adalah Kader PDI Perjuangan, Pram menegaskan selama bertugas di pemerintahan, dia selalu bekerja profesional tanpa ada intervensi partai politik.

Menurutnya, sistem kerja Kementerian Sekretariat Kabinet sudah berjalan dengan baik, dan masih ada beberapa urusan administratif yang perlu diselesaikan sebelum dia resmi keluar dari lingkungan Istana.

“Sistemnya relatif sudah berjalan dengan baik, termasuk persetujuan terhadap peraturan menteri, peraturan kepala lembaga, paling itu saja yang harus segera diselesaikan. Tapi, yang menyangkut Keppres sudah,” ujarnya di Kompleks Kementerian Sekretariat Negara.

Lebih lanjut, Pramono Anung menyatakan sudah mengajukan permohonan bertemu Jokowi Presiden sebelum tanggal 22 September 2024.

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu berharap bisa berpamitan langsung dengan Jokowi selaku Kepala Pemerintahan, sekembalinya dari kunjungan kerja di Surabaya, Jawa Timur.

“Saya tidak ingin menjadi beban di kantor ini setelah penetapan (calon gubernur),” tegasnya.

Seperti diketahui, Jokowi sudah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian Pramono Anung Wibowo sebagai Menteri Seskab.

Dalam Keppres tersebut, Presiden menunjuk Pratikno Menteri Sekretaris Negara sebagai Pelaksana Tugas Seskab, di sisa periode 2019-2024.

Pramono Anung mengundurkan diri sebagai pembantu presiden karena ingin fokus memenangkan Pemilihan Gubernur Jakarta.

Pramono Anung dan Rano Karno diusung PDI Perjuangan untuk berkompetisi di di Pilkada 2024.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs