Sabtu, 1 Februari 2025

64 Orang Meninggal di Jepang Setelah Hujan Lebat

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Warga lokal terlihat di atas atap rumah yang tenggelam di sebuah area terkena banjir saat mereka menunggu penyelamatan di Kurashiki, selatan Jepang, dalam foto yang diambil oleh Kyodo, Sabtu (7/7/2018). Foto: Antara

Jumlah korban meninggal akibat hujan yang tak pernah terjadi sebelumnya di Jepang naik sedikitnya 64 orang pada hari Minggu (8/7/2018) setelah air di sungai-sungai meluap dan memaksa beberapa juta orang meninggalkan rumah-rumah mereka, demikian dilansir Antara, Minggu (8/7/2018).

Hujan diperkirakan akan melanda beberapa kawasan di bagian barat Jepang sedikitnya satu hari lagi. Hujan deras ini tiga kali lebih banyak daripada biasanya yang terjadi pada Juli dan menyebabkan longsor dan air di sungai-sungai meluap. Banyak orang terperangkap di rumah-rumah mereka atau atap rumah.

“Kami tak pernah mengalami hujan seperti ini sebelumnya,” kata seorang pejabat di Badan Meteorologi Jepang (JMA) dalam jumpa pers. “Ini adalah situasi yang sangat berbahaya.”

Sedikitnya 64 orang meninggal and 44 hilang, kata media NHK setelah jumlah korban yang tercatat semalam mencapai 49. Di antara yang meninggal ialah seorang anak laki-laki berusia 9 tahun yang diyakini terperangkap di rumahnya yang dilanda tanah longsor dan menyebabkan sedikitnya tiga orang lain meninggal. Satu di antara mereka adalah seorang pria berusia 80 tahun lebih.

“Seluruh yang saya punya ialah apa yang saya kenakan,” kata seorang perempuan yang diselamatkan menggenggam sebuah boneka kepada Televisi NHK. “Kami berusaha naik ke lantai dua tapi kemudian air naik lagi, jadi kami naik ke lantai tiga.”

Pemerintah Jepang telah mendirikan pusat manajemen kedaruratan di kantor perdana menteri dan sebanyak 54.000 penyelamat dari militer, polisi, dan dinas kebakaran dikerahkan ke kawasan-kawasan yang dilanda bencana di bagian barat dan barat daya Jepang.

“Masih banyak yang hilang dan yang lainnya perlu bantuan, kami bekerja melawan waktu,” kata Shinzo Abe Perdana Menteri Jepang.

Peringatan darurat soal kemungkinan hujan lebih buruk masih berlaku untuk tiga prefektur dengan curah hujan 300 mm yang diramalkan jatuh pada Senin (9/7/2018) pagi di beberapa bagian Shikoku, pulau utama yang paling kecil.

Perintah evakuasi masih berlaku untuk 2 juta orang dan 2,3 juta lainnya yang disarankan untuk dievakuasi, walau hujan telah berhenti dan air banjir menyusut di beberapa kawasan. Peringatan tanah longsor dikeluarkan di lebih seperempat prefektur negara itu, demikian Reuters seperti dilansir Antara. (ant/bas)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Sabtu, 1 Februari 2025
28o
Kurs