Serangkaian ledakan pager di Lebanon menyebabkan setidaknya sembilan orang tewas dan sekitar 2.750 orang terluka pada Selasa (17/9/2024) kemarin.
Firass Abiad Menteri Kesehatan Lebanon menyebut kejadian ini sebagai “insiden yang sedang berlangsung” dan berharap dapat memberikan “angka dan informasi yang lebih akurat seiring waktu”.
Berbicara kepada Al Jazeera, Firass Abiad menjelaskan bahwa sebagian besar korban mengalami cedera di wajah, terutama di mata, serta di tangan dan perut.
Abiad juga mengungkapkan bahwa Lebanon telah “mengaktifkan kembali” pusat operasi darurat kesehatan publiknya setelah konflik antara Israel dan Gaza dimulai lebih dari sebelas bulan yang lalu.
“Kami telah melakukan latihan dan menyiapkan rencana penanggulangan bencana bersama rumah sakit dan mitra di sektor kesehatan,” ujarnya.
Meskipun penyebaran korban luka cukup luas, meliputi Beirut, pinggiran selatan, selatan, dan Bekaa, Firaas Abiad menekankan bahwa rumah sakit mampu menangani pasien dengan baik, sehingga tidak ada satu pun rumah sakit di negara ini yang kewalahan. (saf/iss)