Jenazah Aysenur Ezgi Eygi aktivis berkewarganegaraan Turki-Amerika yang tewas ditembak tentara Israel saat berunjuk rasa di Tepi Barat, akan diterbangkan dari Tel Aviv ke Istanbul hari ini, Jumat (13/9/2024).
Melansir Antara, jenazah Aysenur akan tiba di Istanbul sekira pukul 08.35 waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan, misi diplomatik mereka di Israel telah menyelesaikan prosedur yang diperlukan untuk memulangkan jenazah Eygi dan mengutuk pembunuhan tersebut.
Sumber diplomatik mengatakan bahwa para pejabat Kedutaan Besar Turki di Azerbaijan akan membantu proses pemulangan jenazah.
“Pejabat kedutaan Turki di Azerbaijan diperkirakan akan menerima jenazah di Baku. Upacara pemakaman mungkin akan diadakan besok di Didim (di Turki bagian barat),” kata sumber tersebut.
Eygi adalah seorang aktivis hak asasi manusia yang meninggal dunia setelah ditembak di bagian kepala, Jumat lalu, saat memprotes perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Militer Israel mengatakan bahwa kemungkinan besar ia terkena peluru “secara tidak langsung dan tidak sengaja” yang memantul dari tanah.
Presiden AS Joe Biden secara terbuka mendukung versi peristiwa dari pihak Israel, menyebut kematian Eygi sebagai “hasil dari kesalahan tragis.”
Kementerian Luar Negeri Turki menuduh militer Israel telah membunuh warganya. Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan investigasi penuh atas kematian aktivis tersebut.
Sementara itu, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengutuk pembunuhan Aysenur sebagai upaya mengintimidasi dan menekan para pendukung perjuangan Palestina.
Departemen ekspatriat PLO mengatakan pembunuhan Eygi menyoroti kebrutalan dan kekerasan pendudukan Israel terhadap warga sipil yang tidak bersalah, dan mereka yang menentang tindakannya.
Organisasi itu menekankan bahwa pembunuhan tersebut ditujukan untuk mengintimidasi dan menekan dukungan bagi Palestina.
PLO menganggap Tel Aviv sepenuhnya bertanggung jawab atas kematian Eygi, dan menyerukan tekanan internasional yang substansial terhadap Israel untuk menghentikan pelanggarannya terhadap hukum dan perjanjian internasional.
Hussein al-Sheikh Sekretaris Jenderal PLO menyerukan agar militer Israel diadili di pengadilan internasional dan menggambarkan pembunuhan tersebut sebagai “kejahatan lain yang menambah kekejaman harian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan.”
Organisasi tersebut juga menuntut kepatuhan terhadap resolusi internasional dan diakhirinya pendudukan.(ant/kir/ipg)