Jumat, 20 September 2024

Trump Tuduh Kamala Harris Anti Israel di Debat Pilpres Pertama

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Donald Trump Capres AS dari Partai Republik dan Kamala Harris Capres AS dari Partai Demokrat dalam debat Pilpres AS pertama. Foto: Al Jazeera

Debat pertama Pilpres Amerika Serikat (AS), pada Selasa (10/9/2024), diwarnai aksi Donald Trump Calon Presiden dari partai Republik yang menuduh Kamala Harris calon presiden partai Demokrat sekaligus Wakil Presiden memiliki sikap anti-Israel.

“Dia membenci Israel. Jika dia menjadi presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang,” kata Trump seperti dikutip Antara dari Anadolu, Rabu (11/9/2024).

“Dia bahkan tidak mau bertemu dengan Netanyahu (Perdana Menteri Israel) ketika dia pergi ke Kongres untuk menyampaikan pidato yang sangat penting,” lanjutnya.

Mantan Presiden AS itu juga menuduh Harris membenci penduduk Arab dengan caranya sendiri. “Karena seluruh tempat itu akan hancur: orang Arab, orang Yahudi, Israel. Israel akan lenyap.”

Namun tuduhan itu ditanggapi Harris dengan mengatakan dirinya mendukung Israel sepanjang karir dan hidupnya. Wapres Joe Biden Presiden itu menanggapi dengan mengatakan bahwa hal itu “sama sekali tidak benar.”

“Sepanjang karier dan hidup saya mendukung Israel dan rakyat Israel,” katanya.

Ia mengatakan Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri, termasuk terhadap ancaman dari Iran dan proksinya, tetapi menambahkan bahwa cara melakukannya yang penting.

“Dan juga benar bahwa terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh. Anak-anak, ibu-ibu. Yang kita tahu adalah bahwa perang ini harus diakhiri. Perang ini harus segera diakhiri. Dan cara untuk mengakhirinya adalah kita memerlukan kesepakatan gencatan senjata, dan kita harus membebaskan para sandera. Kita akan terus bekerja sepanjang waktu untuk itu,” katanya.

Ia juga menegaskan kembali posisinya untuk solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.

Sementara itu, Trump ketika ditanya bagaimana ia akan bernegosiasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera, dia menegaskan kembali pernyataan sebelumnya bahwa perang di Gaza dan Ukraina tidak akan pernah dimulai jika ia kembali terpilih menjadi presiden. (ant/bil)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 20 September 2024
24o
Kurs