Jumat, 22 November 2024

PSSI Jatim Gali Bibit Muda Pesepak Bola Putri dari Kompetisi Antarsekolah di Daerah

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Dyan Puspito Rini Sekum Asprov PSSI Jatim saat berada di Stadion Brawijaya, Surabaya, pada Minggu (8/9/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur (Jatim) menyambut baik adanya kompetisi sepak bola putri antarsekolah di daerah, salah satunya yang digelar di Surabaya.

Dyan Puspito Rini, Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI Jatim, mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menggelar kompetisi untuk sepak bola putri usia muda. Menurutnya, langkah tersebut sangat mendukung perkembangan sepak bola putri di Indonesia.

“Saya yakin, ini bukan yang pertama atau kedua, tetapi akan menjadi awal yang sangat baik untuk Jawa Timur,” kata Ririn, sapaan akrabnya, saat ditemui di Stadion Brawijaya, Surabaya, Minggu (8/9/2024).

Dia mengatakan, PSSI pusat tahun ini telah mencanangkan pentingnya level kompetisi dari akar rumput, termasuk sepak bola putri, yang masih minim tersentuh.

“Kita diwajibkan tahun ini untuk menggelar kompetisi di usia 15 dan 17, yang tadinya Pertiwi itu selalu di kategori senior. Tetapi dengan adanya pihak lain, seperti pihak swasta, kita akan sangat terbantu sekali,” jelasnya.

Dengan adanya kompetisi sepak bola putri di tingkat sekolah SD/MI, pihaknya juga akan melakukan penjaringan atlet terbaik yang nantinya akan dilatih untuk disiapkan menuju tingkat yang lebih tinggi.

“Jadi, kami sudah bekerja sama untuk mendapatkan bank data yang digunakan oleh kompetisi ini untuk menjadi sumber bakat kita ke depannya. Karena tidak mudah loh, membuat talent scout ini. Talent scout ini harus benar-benar berkualitas,” jelasnya.

Kerja sama antar berbagai pihak dalam mendorong kemajuan sepak bola putri sangat penting, apalagi menurutnya sepak bola putri masih sangat membutuhkan perhatian lebih untuk berkembang.

“Asprov saja atau Askot saja tidak akan mampu untuk memajukan sepak bola. Karena sesuai dengan Inpres Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan sepak bola dari Presiden, bahwa ada 11 dinas dan kementerian yang bertanggung jawab untuk kemajuan sepak bola,” ucapnya.

Di Jatim sendiri, kata dia, sepak bola putri usia muda masih tertinggal. Padahal Jatim, termasuk Surabaya, memiliki bakat dan talenta yang luar biasa, hanya saja masih perlu dukungan lebih, salah satunya lewat pelaksanaan kompetisi.

“Jadi PR terbesar dari federasi saat ini adalah bagaimana kita bisa menjalankan kompetisi yang reguler dan berkelanjutan, sehingga pembibitan ini akan memberikan hasil,” ucapnya.

Ia berharap, dengan semangat dan kolaborasi, pembinaan sepak bola putri bisa tertata lebih rapi dan bergerak secara berkelanjutan.

“Semoga ini bukan hanya sekadar omongan, tetapi saya memiliki tanggung jawab besar di pundak saya, yang harus saya lakukan. Karena pihak swasta saja sudah mau melakukan seperti ini, mengapa federasi tidak mau mendukung? Dan ini akan menjadi PR berat Asprov Jawa Timur yang harus dilaksanakan,” pungkasnya. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs