Sebuah penelitian mengungkapkan mengkonsumsi ikan selama masa kehamilan dapat mengurangi risiko autisme pada anak-anak. Tapi, penelitian itu juga menyebut suplemen omega-3 mungkin tidak memiliki efek yang sama.
Melansir Medical Daily, Minggu (8/9/2024), menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal Of Clinical Nutrition, menyertakan ikan dalam pola makan selama kehamilan dikaitkan dengan pengurangan risiko gangguan spektrum autisme sebesar 20 persen, dan penurunan risiko ciri-ciri terkait autisme pada anak-anak. Selain itu, manfaatnya juga sangat penting bagi bayi perempuan.
“Studi kami berkontribusi pada semakin banyaknya bukti yang menunjukkan peran diet prenatal dalam dampak autisme pada keturunan,” kata dr. Emily Oken peneliti dalam jurnal tersebut.
Untuk memahami bagaimana asupan ikan dan suplemen omega-3 selama kehamilan mempengaruhi hasil perkembangan saraf, para peneliti mengevaluasi informasi diet dari sekitar 4.000 peserta.
Berdasarkan frekuensi konsumsi ikan, para peserta dikelompokkan menjadi empat: kurang dari sebulan sekali, lebih dari sebulan sekali tetapi kurang dari seminggu sekali, seminggu sekali, dan dua porsi atau lebih per minggu.
Sekitar 25 persen dari mereka tidak pernah makan ikan atau mengonsumsinya kurang dari sebulan sekali, dan sebagian besar peserta tidak pernah mengonsumsi suplemen minyak ikan omega-3 selama kehamilan mereka.
Para peneliti kemudian meneliti kejadian diagnosis autisme pada anak-anak dan ciri-ciri terkait autisme yang dilaporkan orang tua, yang diukur menggunakan Skala Responsivitas Sosial (SRS), survei yang banyak digunakan dan diisi oleh orang tua atau pengasuh.
“Mengonsumsi ikan selama kehamilan dikaitkan dengan kemungkinan lebih rendah bagi keturunan untuk didiagnosis dengan autisme dan sedikit penurunan skor SRS total dibandingkan dengan tidak mengonsumsi ikan. Hasil ini konsisten di semua tingkat konsumsi ikan, dari jumlah ‘berapa pun’ atau ‘kurang dari sekali seminggu’ hingga ‘lebih dari dua kali seminggu’,” jelasnya.
Akan tetapi, para peneliti tidak dapat menemukan kaitan signifikan antara konsepsi omega-3 dengan diagnosis atau ciri-ciri autisme.
“Studi ini memberikan lebih banyak bukti mengenai keamanan dan manfaat konsumsi ikan secara teratur selama kehamilan. Manfaat lain yang terbukti termasuk risiko kelahiran prematur yang lebih rendah dan perkembangan kognitif yang lebih baik,” kata dr. Oken.
“Mengingat rendahnya asupan ikan pada populasi umum Amerika Serikat dan meningkatnya prevalensi autisme, temuan ini menunjukkan perlunya penyampaian pesan kesehatan masyarakat yang lebih baik mengenai pedoman asupan ikan bagi ibu hamil,” simpulnya. (bil/iss)