Jumat, 20 September 2024

905 Desa di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Terancam Kekeringan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi Kekeringan. Foto: Grafis Suarasurabaya.net

BPBD Jawa Timur mencatat ada 905 desa di 27 kabupaten/kota terancam mengalami kekeringan dampak musim kemarau hingga September 2024.

Gatot Soebroto Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jawa Timur mengatakan, pihaknya mulai melakukan droping air untuk meminimalisir dampak kekeringan tersebut.

“Total yang kami antisipasi ada 905 desa. Dari 27 itu sudah dilakukan distribusi air bersih, mulai dari Ponorogo, Bojonegoro, Pasuruan itu sudah dilakukan,” kata Gatot dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis (5/9/2024).

Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu daerah yang menjadi perhatian BPBD Jatim. Sebab terdapat 106 desa yang terancam mengalami kekeringan.

“Yang jadi perhatian sekarang posisinya paling banyak di Bojonegoro. Ada 106 titik desa,” imbuhnya.

Untuk meminimalisir dampak kekeringan supaya tidak semakin meluas di Bojonegoro, pihak BPBD Jatim bersama BMKG melakukan modifikasi cuaca di wilayah tersebut supaya tidak kekurangan air.

“Modifikasi cuaca untuk mengisi kekurangan air yang ada di Waduk Pacal, sekitar dua minggu lalu sudah dilakukan,” tuturnya.

Gatot menjelaskan, anggaran yang dipakai untuk distribusi air bersih ke berbagai daerah terancam kekeringan itu untuk sementara ini masih dibagi dengan kabupaten/kota.

Apabila anggaran dari masing-masing daerah sudah habis, BPBD Jatim bakal mengalokasikan anggaran regulernya untuk kebutuhan distribusi air bersih.

Beberapa daerah yang sudah kehabisan anggaran untuk distribusi air adalah Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Blitar.

“Seandainya musim kering masih panjang, dan kebutuhan air warga masih tinggi serta alokasi kami habis, kami bisa gunakan alokasi BTT (Belanja Tidak Terduga) yang disiapkan Pemprov Jatim,” jelas Gatot.

Memasuki bulan September ini, merupakan puncak musim kemarau di Indonesia. Gatot mengimbau supaya masyarakat di Jatim bisa lebih bijak dalam memanajemen penggunaan air bersih.

“Prinsipnya saat ini kita mengharapkan masyarakat bisa memanajemen air yang mereka miliki untuk digunakan secukupnya di dalam satu keluarga,” ucap Kalaksa BPBD Jatim itu. (wld/kir/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 20 September 2024
27o
Kurs