Sebuah ledakan terjadi di Kabul, ibu kota Afghanistan, yang menewaskan sedikitnya enam orang, menurut pernyataan dari kepolisian dan Kementerian Dalam Negeri pada Senin (2/9/2024).
“(Senin) Siang ini, seseorang yang mengenakan bahan peledak di tubuhnya meledakkan diri,” ujar Khalid Zadran juru bicara kepolisian Kabul seperti dilaporkan oleh Aljazeera.
“Sayangnya enam warga sipil, termasuk seorang wanita, tewas dan 13 lainnya terluka,” tambahnya.
Zadran menjelaskan bahwa serangan terjadi di daerah Qala-e-Bakhtiar, bagian selatan Kabul, dan menegaskan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.
Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada tahun 2021, kekerasan di Afghanistan telah menurun, mengakhiri perang dua dekade yang melibatkan pasukan asing.
Namun, afiliasi ISIL (ISIS) di Provinsi Khorasan masih aktif dan secara rutin menyerang warga sipil, warga asing, serta pejabat Taliban menggunakan senjata dan bom. Kelompok ini dianggap sebagai ancaman keamanan terbesar di Afghanistan dan sering menargetkan komunitas Syiah.
Serangan bunuh diri terakhir yang diklaim oleh cabang regional ISIL terjadi di Kandahar, kota selatan yang menjadi benteng bersejarah Taliban, pada bulan Maret.
Zabihullah Mujahid Juru bicara pemerintah Taliban menyatakan kepada kantor berita AFP bulan lalu bahwa ISIS “pernah ada” di Afghanistan, tetapi Taliban “menindas mereka dengan sangat keras.”
“Tidak ada kelompok seperti itu di sini yang dapat menimbulkan ancaman bagi siapa pun,” ujarnya. (saf/ham)