Jumat, 22 November 2024

RSUD Dr. Soetomo Catat 98 dari 124 Kasus Kembar Siam Tidak Selamat Usai Operasi Pemisahan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Prof Cita Rosita Sigit Prakoeswa Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo, Kamis (5/4/2024). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sebanyak 124 kasus kembar siam di RSUD Dr. Soetomo, 98 pasang di antaranya tidak selamat usai menjalani operasi pemisahan.

Prof. Cita Rosita Sigit Prakoeswa Direktur Utama RSUD Dr. Soetomo menyebut, 124 kasus kembar siam itu merupakan data hingga Agustus 2024.

“Ada 124 di RSUD Dr. Soetomo, seperti biasa kita evaluasi kembar siam, survive (bertahan) atau nggak survive. Survive separatable (selamat dari pemisahan) atau tidak, bisa dipisah atau tidak bisa dipisah,” kata Cita, Senin (2/9/2024).

Dia menjelaskan standar tahapan yang dilakukan selalu sama, usai memastikan kedua bayi bisa dipisah, baru pemeriksaan intensif.

“Kemudian melakukan pemeriksaan lebih intensif kapan waktu yang tepat untuk permisahan dan tergantung dari dempetnya, dempet di mana,” tuturnya.

Bayi kembar siam akan diperiksa dan ditangani oleh tim dokter lintas spesialis. “Maka tim terdiri dari dokter anastesi, bedah anak, bedah saraf, dokter anak dan bedah plastik,” imbuhnya.

Sementara Dokter Wurry Ayuningtyas Spesialis Anak, salah satu tim dokter kembar siam di RSUD Dr. Soetomo menyebut, hingga saat ini dari 124 bayi kembar siam yang ditangani, hanya 26 di antaranya yang berhasil selamat keduanya.

“Dari data yang saya punya, 26 kasus yang kedua (bayi kembar siam)-nya hidup,” ucapnya terpisah.

Dengan begitu, 98 sisanya gagal hidup keduanya. Namun Wurry tidak menjelaskan persentase bayi meninggal salah satu atau keduanya.

Diberitakan sebelumnya, bayi kembar siam laki-laki asal Tulungagung jadi yang paling terakhir dioperasi. Salah satunya meninggal setelah menjalani pemisahan kembar dempet pinggul hingga pantat. Penyebab meninggal salah satunya mengalami infeksi paru-paru. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs