Jumat, 22 November 2024

Untag Surabaya Kukuhkan 1.818 Wisudawan, Dorong Berkontribusi untuk Masyarakat

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ribuan wisudawan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya saat menjalani prosesi pengukuhan di halaman Untag Surabaya, Minggu (1/9/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengukuhkan sebanyak 1.818 wisudawan ke-129 di halaman Untag Surabaya pada Minggu (1/9/2024).

Proses pengukuhan wisudawan itu, terbagi menajdi dua, yakni di hari pertama diikuti oleh 923 wisudawan dari Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Hukum. Dan, pada hari kedua diikuti 834 wisudawan dari Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan Fakultas Vokasi, serta 61 lulusan profesi.

Mulyanto Nugroho Rektor Untag Surabaya berpesan kepada pada para wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan masa studi, untuk terus berjuang dan berkontribusi kepada masyarakat.

“Selamat kepada wisudawan dan wisudawati, kalian telah kami siapkan untuk selalu optimis dalam menghadapi gelombang perubahan dan tantangan yang tak terduga guna menghasilkan karya yang berdampak bagi kemaslahatan bersama,” katanya.

Dalam proses wisuda itu, Untag Surabaya juga memberikan penghargaan kepada dosen berprestasi, yakni Aris Heri Andriawan dosen Teknik Elektro yang berhasil menjadi penerima PKM Multi Tahun Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbud Ristek Tahun 2024 atas kontribusinya dalam pengabdian kepada masyarakat.

Aris mengatakan, Hibah tersebut digunakan untuk mendukung program pengembangan ekonomi mandiri dan kreatif di Desa Minggirsari, Blitar.

“Cita-cita besar warga desa tersebut adalah hal yang melatarbelakangi pengabdian masyarakat ini. Desa Minggirsari telah berhasil menjadi desa wisata dengan ekonomi mandiri,” ucapnya.

Selain itu, terdapat juga tiga mahasiswa terbaik yang menerima penghargaan atas karyanya yang dinilai paling menarik dan inovatif.

Mahasiswa dengan karya inovatif tersebut, yakni Edo Abriyanto Putra dari Prodi Teknik Informatika yang telah menciptakan sistem pendeteksi ekspresi wajah untuk analisis gaya belajar, untuk memaksimalkan proses pembelajaran.

David Christian Putra mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika yang menciptakan program analisa klasifikasi penyakit diabetes, untuk membantu meningkatkan deteksi dini dan pencegahan diabetes.

Serta, ada Septian Dwi Cahya Mahasiswa Prodi Teknik Informatika yang berhasil mengembangkan alat pendeteksi halangan dan lubang berupa tongkat virtual tunanetra. (ris/saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs