Kamala Harris Wakil Presiden AS pada Kamis (29/8/2024) menolak kemungkinan penerapan embargo senjata terhadap Israel, yang sedang melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza.
“Saya tegas dan teguh dalam komitmen saya terhadap pertahanan Israel dan kemampuannya untuk mempertahankan diri, dan itu tidak akan berubah,” kata Harris dilansir dari Antara, Sabtu (31/8/2024).
Ketika ditanya tentang kemungkinan perubahan kebijakan AS yang berdampak pada bantuan militer, Harris menjawab singkat, “Tidak.”
Dia mengakui jumlah korban tewas warga Palestina yang “terlalu banyak,” dengan lebih dari 40 ribu orang tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Harris menekankan pentingnya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dan membebaskan para sandera.
“Kita harus mencapai kesepakatan. Kita berada di Doha. Kita harus mencapai kesepakatan. Perang ini harus berakhir, dan kita harus mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera,” tambahnya.
Harris juga menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara, di mana Israel dan warga Palestina dapat hidup aman dan dengan martabat.
Sementara itu, Israel terus menghadapi tuduhan genosida di Mahkamah Internasional dan perintah penghentian operasi militer di Rafah yang tidak diindahkan. (ant/saf/iss)