Jumat, 22 November 2024

Kadinkes Jatim Sebut Eliminasi TBC Kunci Indonesia Emas 2045

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ketika berbicara dalam acara Wawasan Series: Merdeka dari TBC yang digelar Suara Surabaya Media di Surabaya, Kamis (29/8/2024). Foto: Dukut suarasurabaya.net

Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyatakan bahwa eliminasi tuberkulosis (TBC) merupakan kunci tercapainya Indonesia Emas 2045.

Hal itu diungkapkannya dalam acara “Wawasan Series: Merdeka dari TBC” yang digelar oleh Suara Surabaya Media di Whiz Luxe Hotel Spazio, Kamis (29/8/2024).

“Masalahnya, TBC tidak bisa diselesaikan hanya dari sisi medis, tapi juga sosial. Semakin cepat ditemukan (TBC), semakin cepat ditekan,” ujar Erwin.

Menurutnya, cara paling sederhana untuk mencegah penularan TBC adalah dengan menggunakan masker untuk menghindari penyebaran lewat droplet.

“Penularannya melalui droplet, dan yang jelas masker sangat membantu mengurangi risiko terpapar,” tambahnya.

Erwin juga menyebut bahwa Jawa Timur patut berbangga karena menduduki peringkat kedua penemuan kasus TBC tertinggi di Indonesia. Hal ini menunjukkan kemampuan dalam menemukan dan mempercepat penanganan.

“Kalau perlu ranking satu, karena kita harus menemukan (kasusnya). Tapi jangan lupa, segera obati setelah itu dan semoga trennya turun dengan sendirinya,” lanjutnya.

Erwin menekankan bahwa target Indonesia Emas 2045 baru bisa tercapai jika salah satunya adalah dengan menyelesaikan kasus TBC.

“Caranya dengan memaksimalkan skrining. Tantangan di Jatim adalah populasi tertentu, seperti di pondok pesantren dan lainnya, yang membutuhkan penanganan khusus,” jelasnya.

Jawa Timur telah berhasil mengeliminasi lebih dari 90 persen kasus TBC, meningkat pesat dibandingkan sebelumnya yang hanya 40 hingga 50 persen.

“Tantangan kita adalah jangan hanya berhenti pada penemuan kasus. Program memang memudahkan akses pasien, tapi sekarang harus bersama-sama, masyarakat juga harus rajin melakukan asesmen diri,” tandasnya. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs