Kamis, 24 Oktober 2024

Pentingnya Deteksi Dini, BPJS Kesehatan Tekankan Upaya Pencegahan Penyakit

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi cek kesehatan. Foto: Freepik

BPJS Kesehatan menyoroti pentingnya deteksi dini penyakit guna mencegah kondisi kesehatan yang memburuk hingga berujung pada kematian.

“Kami lakukan promotif untuk pencegahan karena ini cara yang bagus, termasuk juga untuk efisiensi,” terang Ali Ghufron Mukti Direktur Utama BPJS Kesehatan dilansir dari Antara pada Rabu (28/8/2024).

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga keseimbangan antara pola makan sehat, olahraga, dan istirahat yang cukup.

Ali Ghufron menekankan bahwa upaya pencegahan ini lebih efektif daripada mengandalkan obat-obatan, kecuali jika obat tersebut benar-benar diperlukan berdasarkan indikasi medis.

Upaya preventif ini juga berkontribusi terhadap peningkatan jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan (skrining).

Irfan Humaidi Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehata mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, jumlah peserta JKN yang melakukan pemeriksaan kesehatan mencapai 39,6 juta, naik dari 15,5 juta orang pada 2022.

Dari jumlah itu, sebanyak 39,2 juta orang menjalani pemeriksaan riwayat kesehatan, sementara sisanya menjalani pemeriksaan sekunder, seperti untuk diabetes melitus, IV A, dan pap smear untuk mendeteksi kanker serviks.

Hasil pemeriksaan pada tahun 2023 menunjukkan bahwa sekitar tujuh persen atau sekitar 2,5 juta peserta berisiko hipertensi, sementara tiga persen atau sekitar 1,1 juta peserta berisiko mengalami penyakit jantung koroner.

BPJS Kesehatan juga mencatat bahwa biaya layanan kesehatan untuk penyakit katastropik pada 2023 mencapai Rp34,7 triliun, dengan penyakit jantung sebagai penyebab terbesar dengan 20 juta kasus.

Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun 2022, di mana total biaya mencapai Rp17 triliun, dengan penyakit jantung menyumbang Rp8,2 triliun dari 11,5 juta kasus.

Selain itu, penyakit lain seperti gagal ginjal, kanker, stroke, dan hemofilia atau gangguan sistem pembekuan darah juga menyumbang biaya yang signifikan.

Layanan pemeriksaan kesehatan atau skrining ini bisa dilakukan melalui aplikasi Mobile JKN atau dengan mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FTKP). (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Kamis, 24 Oktober 2024
26o
Kurs