Semua 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola yang terperangkap lebih dari dua minggu dalam gua banjir Thailand telah diselamatkan, demikian unit SEAL angkatan laut Thailand, Selasa (10/7/2018), akhir sukses untuk misi berbahaya yang menghebohkan dunia.
“Anak-anak Wild Boars dan pelatih telah muncul dari gua dan mereka aman,” kata unit SEAL di halaman “Facebook” resminya.
Tim sepak bola “Wild Boars” dan pelatih mereka terperangkap pada 23 Juni saat menjelajahi kompleks gua di wilayah utara Provinsi Chiang Rai setelah latihan sepak bola dan hujan turun membanjiri terowongan dalam gua.
Penyelam Inggris menemukan 13 orang itu dalam keadaan lapar dan berkerumun dalam kegelapan di sebuah gundukan tanah berlumpur di ruang yang sebagian banjir, beberapa kilometer di dalam kompleks gua, pada Senin pekan lalu.
Setelah merenungkan selama berhari-hari bagaimana membuat 13 orang tersebut keluar, operasi penyelamatan diluncurkan pada Minggu (8/7/2018) ketika empat dari anak laki-laki dibawa keluar, di mana badannya ditambatkan pada penyelam penyelamat.
Empat lainnya diselamatkan Senin (9/7/2018) dan empat anak laki-laki terakhir dan pelatih dikeluarkan pada Selasa.
Perayaan akan keberhasilan tersebut diwarnai dengan kesedihan atas meninggalkan mantan penyelam angkatan laut Thailand yang Jumat lalu saat misi pasokan kembali di dalam gua untuk mendukung penyelamatan.
Lima yang terakhir dibawa keluar dari gua dengan tandu, satu per satu selama Selasa, dan dibawa dengan helikopter ke rumah sakit.
Tiga anggota unit SEAL dan seorang dokter tentara, yang telah tinggal bersama anak-anak itu sejak mereka ditemukan, adalah orang-orang terakhir yang keluar dari gua, kata unit itu.
Para pejabat belum mengomentari tentang misi penyelamatan saat hal itu telah terjadi, jadi masih belum jelas kondisi apa yang mereka paparkan pada Selasa.
Delapan anak laki-laki yang dibawa pada Minggu dan Senin dalam keadaan sehat secara keseluruhan dan beberapa meminta roti cokelat untuk sarapan, kata para pejabat sebelumnya.
Dua dari anak laki-laki diduga mengalami infeksi paru-paru, tetapi empat anak laki-laki dari kelompok pertama yang diselamatkan semuanya sehat, dapat berjalan berkeliling di rumah sakit.
Pihak berwenang belum mengonfirmasi identitas anak-anak yang diselamatkan dan beberapa orang tua mereka mengatakan mereka belum diberitahu siapa yang dibawa keluar. Mereka tidak diizinkan mengunjungi rumah sakit tempat anak-anak itu dibawa.
Anak-anak yang diselamatkan belum diidentifikasi untuk menghormati keluarga-keluarga yang putranya masih terperangkap, kata para pejabat.
Anak-anak itu masih dikarantina dari orang tua mereka karena risiko infeksi dan kemungkinan akan dirawat di rumah sakit selama seminggu untuk menjalani tes, kata para pejabat sebelumnya pada Selasa.(ant/iss)