Beberapa orang remaja di Surabaya ikut menyalurkan bantuan organ tubuh buatan yakni tangan dan kaki palsu untuk sekitar 200-an penyandang tuna daksa di halaman Masjid Ceng Ho Surabaya.
Mereka terlibat dalam kegiatan sosial, setelah diajak oleh kolaborasi Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang, Ming Ya Shan Ge, Perkumpulan Wanita Tionghoa Surabaya, Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI), DPW Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jatim, serta LDS Charity USA dan Indonesia.
Abdullah Nurawi Ketua Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) Surabaya mengatakan, target pertama kegiatan sosial itu untuk 100 orang, tetapi dalam pelaksanaannya bisa memberi bantuan lebih, yakni sekitar 200 orang.
“Artinya kegiatan ini sangat luar biasa manfaatnya. Tentu tetap kami layani 200 orang ini untuk bisa mendapatkan bantuan alat bantu tubuh,” katanya, dalam keterangan yang diterima pada Selasa (27/8/2024).
Susanto Firman Ketua Yayasan Sosial Moral Sejati Surya Gemilang, Ming Ya Shan Ge, mengatakan, kegiatan itu untuk membantu sesama. Ia menyatakan, tangan dan kaki palsu bagi tuna daksa sangat penting, untuk membantu perkembangan dan masa depan.
“Jadi ini menjadi tanggung jawab semua orang. Karena setiap tahun jumlahnya terus bertambah bahkan mencapai 7 juta orang di Indonesia yang membutuhkan alat bantu organ palsu ini,” ucapnya.
Sementara itu, Jollene Ferischea salah satu remaja yang ikut dalam kegiatan sosial tersebut, mengaku terketuk hatinya untuk membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik, karena ingin melihat mereka bisa kembali normal dalam beraktivitas, meskipun menggunakan alat bantu.
“Dengan program kaki dan tangan palsu ini tentu bisa bermanfaat untuk membantu sesama. Karena saya melihat di jalan-jalan masih banyak yang semangatnya luar biasa, meski tidak mempunyai fisik yang lengkap. Dengan bantuan alat ini bisa mempermudah mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari,” ujar Jollene.
Dalam kesempatan itu, Nur salah satu penyandang tuna daksa yang kakinya diamputasi setelah dilakukan tindakan operasi akibat cacat sejak lahir, mengaku terbantu.
“Butuh kaki palsu agar lebih mempermudah keseharian saya,” ucapnya.
Sebagai informasi, bantuan pemasangan tangan dan kaki palsu itu, tidak hanya dilakukan di Surabaya saja, melainkan juga di beberapa daerah di Jatim.(ris/iss/ipg)