Selasa, 15 Oktober 2024

BNPB Optimalkan Pompa Alkon Cari Korban Hilang saat Banjir di Ternate

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tim SAR gabungan bersama anggota TNI/Polri saat melakukan pencarian korban banjir bandang di Rua, Ternate, Maluku Utara, Minggu (25/8/2024). Foto: Antara

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoptimalkan proses pencarian dan pertolongan enam korban banjir bandang yang hilang di Kelurahan Rua, Ternate, Maluku Utara, dengan menggunakan mesin pompa alkon.

Abdul Muhari Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/8/2024), mengatakan bahwa penggunaan mesin pompa air akan dioptimalkan dalam 3×24 jam ke depan oleh tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, dan TNI/Polri tersebut.

Melansir Antara, lebih dari tiga unit mesin pompa alkon dari BNPB dikirimkan ke lokasi bencana hari ini, yang lengkap beserta selang ratusan meter dan perangkat eksternalnya.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan petugas gabungan di lapangan, kata dia, mesin pompa air dipilih untuk memperbesar peluang korban yang hilang ditemukan selamat, dibandingkan menggunakan alat berat seperti ekskavator yang di saat bersamaan sudah disiapkan 10 unit ekskavator oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara dan Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.

Menurut dia, setiap mesin pompa air tersebut dioperasikan secara serentak untuk menyiram atau membersihkan tumpukan material tanah yang dicurigai di bawahnya menimbun tubuh ke enam korban.

Data terakhir yang diterima Pusdalops BNPB sampai dengan Senin pagi, tim gabungan berhasil mengevakuasi sebanyak 22 korban. Masing-masing 13 orang meninggal dunia dan sembilan orang selamat dalam kondisi luka-luka yang sudah mendapatkan penanganan dari tenaga medis.

BNPB sudah mendirikan sebanyak dua posko pengungsian di Kelurahan Rua yang tidak jauh lokasi bencana banjir bandang.

Abdul memastikan setiap posko dilengkapi logistik kebutuhan pokok, selimut, ranjang lipat dan seterusnya itu siap untuk menampung sementara warga korban terdampak yang jumlah secara keseluruhan masih dalam pendataan.

Kebutuhan logistik yang disiapkan di setiap posko tersebut cukup untuk semua korban dan juga petugas gabungan setidaknya sampai 14 hari ke depan masa tanggap darurat banjir bandang. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Selasa, 15 Oktober 2024
35o
Kurs