Setidaknya 100-an armada truk besar dengan 500-an orang dikerahkan Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) dalam aksi yang berlangsung hari ini, Senin (26/8/2024), di Kota Surabaya.
Dalam selebaran surat yang diterima suarasurabaya.net, aksi unjuk rasa itu berangkat dari Pasar Puspa Agro sebagai titik kumpul, dengan tujuan kantor Gubernur di Jalan Pahlawan Surabaya.
Ada lima poin yang jadi tuntutan massa aksi dalam demonstrasi kali ini, yakni:
- Standarisasi tarif/ongkos angkutan logistik
- Subsidi biaya pemotongan/normalisasi
- Jaminan muatan pasca normalisasi
- Kesetaraan hukum yang sama bagi sopir
- Mafia SRUT dan Mafia ODOL
Terkait aksi tersebut, AKBP Arif Fazlurrahman Kasat Lantas Polrestabes Surabaya mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan koordinator lapangan (korlap) dari GSJT, supaya aksi tersebut tidak sampai mengganggu aktivitas masyarakat.
Apalagi, jenis kendaraan besar yang dipakai massa untuk aksi kali ini mulai dump truk, tronton yang dipastikan menimbulkan gangguan kelancaran lalu lintas.
“Oleh karena itu kami sudah berkoordinasi dengan korlap, semoga menyepakati komitmen yang sudah disepakati. Pertama tidak seluruh kendaraan masuk kedalam kota, dari sekitar 50 (yang sudah berkumpul), 10 saja yang bisa masuk ke tengah kota, karena tentunya akan memakan ruas jalan yang ada di Jalan Darmo, terutama kalau berhenti-berhenti akan bikin macet,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya, Senin.
Kedua, lanjut Arif, untuk sisa armada yang tidak diizinkan masuk ke dalam kota, akan ditahan di Frontage A. Yani Surabaya, tepatnya di depan kantor Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
“Kami imbau kepada seluruh masyarakat, menghindari ruas jalan yang jadi perlintasan peserta GSJT ini, seperti A. Yani ke Utara, seperti Jalan Darmo, Embong Malang dan seterusnya,” ucapnya.
Sementara di Frontage A. Yani, rencanaya akan dibatasi dua lajur saja untuk armada truk tersebut. Sementara untuk pengguna jalan, rencananya dialihkan ke Jalan Protokol.
“InsyaAllah cukup kita buat pola dua lajur, sehingga bisa menampung sisa kendaraan yang kita tahan untuk masuk ke dalam kota. Mohon doa, semoga nanti komunikasi, koordinasi dan diplomasi kita bisa mereka terima sehingga tidak merugikan kepentingan publik lain,” ucapnya.
Sampai berita ini ditayangkan, kabarnya lebih dari 50-an armada aksi unjuk rasa sudah berkumpul di Bundaran Waru, depan CITO. Sampai berita ini ditampilkan, pihak massa sedang bernegosiasi dengan kepolisian. (bil/ham)