Surabaya Fashion Parade 2024 Usung Tema AVANTECH, Padukan Fashion dan Teknologi

Perayaan Surabaya Fashion Parade (SFP) 2024 kembali digelar dengan mengusung tema AVANTECH, yang memadukan fashion dan teknologi.

Dian Apriliana Founder SFP mengatakan, tema tersebut menghubungkan desain fashion dengan kemajuan teknologi digital untuk menciptakan sebuah karya baru. Diharapkan, gelaran SFP yang memasuki tahun ke-17 ini, bisa menjadi tempat bagi kreator untuk terus mengeksplor kreativitas.

“Pada SFP ke-17 ini, kami menawarkan wadah bagi kreator untuk mengeksplorasi kreativitas mereka dalam desain busana dengan setting spektakuler,” terangnya saat ditemui awak media, Kamis (22/8/2024).

Sementara itu, Dibya Hody Desainer Indonesia Fashion Chamber mengungkapkan bahwa kehadiran teknologi tidak bisa dihindari, bahkan untuk dunia fashion.

Menurutnya, ada beberapa hal dalam dunia fashion yang ternyata bisa berkompromi dengan adanya teknologi ini.

“Misal dalam membuat desain, kami meminta bantuan AI supaya pekerjaan lebih cepat selesai. Dalam membuat konsep, membuat moodboard, itu akan lebih cepat dengan menggunakan AI. Sehingga kita bisa mengerjakan hal lainnya selagi AI melakukan tugasnya,” jelas Dibya.

Soal teknologi, lanjut Dibya, anak-anak muda tentu lebih paham. Karenanya, dia turut mendukung desainer-desainer muda agar tidak berhenti melakukan eksplorasi.

Dibya berharap, kemajuan teknologi ini bisa menjadi partner baru untuk para desainer.

“Sehingga bukan dihindari, tapi dimanfaatkan betul teknologi ini untuk membatu kerja para desainer,” tambahnya.

Adapun Tiffany Jessica salah satu desainer muda yang ikut tampil dalam gelaran SFP 2024 mengaku cukup gugup, lantaran ini merupakan event besar pertamanya.

Tiffany merupakan desainer muda dari Petra Christian University (PCU) yang ikut menampilkan karyanya pada gelaran SFP 2024.

“Cukup deg-degan karena kan ini pertama kalinya. Nggak tahu juga apakah masyarakat akan menerima atau tidak,” kata Tiffany.

Untuk tampil di panggung SFP 2024, Tiffany tak hanya menyiapkan busana yang akan ditampilkan, tapi juga mental dan skill public speaking.

“Karena kan bertemu dengan banyak orang yang bukan tema sendiri. Jadi, sempat latihan ngomong dan presentasi,” jelasnya.

Dengan dibukanya kesempatan ini, kata Tiffany, dia berharap desainer muda bisa eksplorasi lebih banyak hal.

“Juga supaya tahun depan kesempatan ini masih terbuka lebar untuk kami,” tutupnya. (kir/bil/ham)