Jumat, 20 September 2024

2.013 Personel Gabungan Dikerahkan untuk Amankan Aksi di Depan DPR RI

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Aparat kepolisian bersiaga di halaman Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, untuk mengamankan aksi massa, Jumat (1/3/2024). Foto: Farid suarasurabaya.net

Kepolisian mengerahkan 2.013 personel gabungan untuk mengamankan aksi beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI pada Kamis (22/8/2024) hari ini.

“Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 2.013 personel gabungan dan ada dua ekor anjing pelacak,” terang Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro Kapolres Metro Jakarta Pusat dilansir dari Antara.

Personel gabungan ini terdiri dari anggota Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait lainnya.

Susatyo menjelaskan bahwa personel keamanan akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung atau menutup jalan tol di depan gedung DPR.

“Pemadam kebakaran juga sudah kami siapkan untuk mengantisipasi bila nanti massa melakukan aksi bakar ban,” ujar Susatyo.

Penutupan arus lalu lintas di sekitar gedung DPR nantinya bersifat situasional, dan rekayasa arus lalu lintas akan diterapkan berdasarkan dinamika di lapangan.

“Bila nanti di depan DPR massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka akan kami lakukan penyekatan di Pulau Dua. Penjagaan kami fokus di pintu masuk dan keluar,” ucap Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo menekankan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, serta mengutamakan negosiasi dan pelayanan secara humanis.

Ia juga mengimbau para koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tak anarkis, dan menjaga keamanan serta ketertiban agar kegiatan aksi dapat berjalan aman dan tertib sesuai harapan semua pihak.

Susatyo menambahkan, personel yang terlibat pengamanan tidak membawa senjata dan tetap menghormati hak massa aksi untuk menyampaikan pendapatnya.

Aksi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk guru besar, akademisi, dan aktivis 1998, untuk mengawal putusan MK. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Jumat, 20 September 2024
27o
Kurs