Teatrikal kolosal pembacaan proklamasi polisi mewarnai upacara Hari Juang Polri ke-79 yang perdana digelar di Surabaya, Rabu (21/8/2024) pagi.
Sekitar pukul 09.20 WIB, setelah Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri selesai memimpin upacara, teatrikal pun dimulai.
Ratusan pemuda Surabaya dengan bambu runcingnya bergerak mengepung wilayah menjelang pembacaan proklamasi untuk menghalau tentara Jepang.
Sampai akhirnya proklamasi dibacakan, rakyat dan polisi pun berhasil mencopot bendera warna merah putih biru milik Belanda yang berkibar di Hotel Yamato menjadi bendera merah putih Bangsa Indonesia.
Ratusan tentara Jepang pun berhasil dilucuti senjatanya, dan dikalahkan pribumi.
Brigjen Pol Hari Nugroho Kepala Pusat Sejarah Polri (Kapusjarah) Polri menyebut, teatrikal itu mengungkap polisi ikut andil bersama masyarakat untuk mempertahankan kemerdekaan.
“Kenapa baru sekarang diperingati, jadi memang sudah diteliti 14 tahun lalu dan baru secara intens mulai 2023 kita (banyak) FGS, sarahsehan, lalu dibuat naskah akademik Hari Juang, alhamdulillah 22 Januari 2024 terbit keputusan Kapolri (soal Hari Juang Polri),” katanya menemui awak media usai upacara, Rabu (21/8/2024).
Ia berharap, momen hari ini bisa menjadi refleksi anggota Polri untuk meneladani sosok Moehammad Jasin Pemimpin Polisi Istimewa saat itu.
“Antara lain orang yang humanis di beberapa literatur, beliau mengamankan orang Belanda juga, sosok yang pemberani, kemudian taat beragama. Itu nilai-nilai yang perlu diteruskan ke generasi penerus Polri,” bebernya. (lta/saf/iss)