Jumat, 22 November 2024

113 Jurnalis Meninggal di Gaza, Periode Paling Mematikan Sejak 1992

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Keluarga, orang terkasih, dan kolega menghadiri upacara pemakaman dua jurnalis, termasuk Hamza Dahduh, putra Wael Dahduh koresponden Al Jazeera di Rafah pada 7 Januari 2024. Foto: Getty Images

Sejak dimulainya konflik antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023, sedikitnya 113 jurnalis dan pekerja media meninggal dunia.

Jumlah tersebut menjadikannya periode paling mematikan yang pernah tercatat sejak 1992, menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ).

“Hingga 20 Agustus 2024, penyelidikan awal CPJ menunjukkan bahwa setidaknya 113 jurnalis dan pekerja media termasuk di antara lebih dari 41.000 orang yang tewas sejak perang dimulai,” demikian disampaikan CPJ dilansir dari Antara pada Rabu (21/8/2024).

Laporan ini juga menegaskan bahwa konflik Israel saat ini merupakan periode paling mematikan bagi jurnalis sejak CPJ mulai mengumpulkan data pada 1992. Dari total jurnalis yang tewas, 108 di antaranya adalah warga Palestina, dua warga Israel, dan tiga warga Lebanon.

Selain itu, 32 jurnalis terluka, dua orang hilang, dan 52 lainnya ditangkap atau dideportasi.

CPJ juga menyoroti bahwa wartawan sering menjadi target serangan, baik secara fisik maupun siber, serta menghadapi sensor.

Pada hari Selasa (20/8/2024), kantor media pemerintah Gaza melaporkan bahwa berdasarkan perhitungannya sendiri, sekitar 170 jurnalis telah tewas di zona konflik akibat serangan Israel.

Korban terbaru adalah jurnalis Hamza Abd Ar-Rahman Mutarja, yang bekerja di wilayah tersebut dengan sejumlah media. (ant/saf/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs