Senin, 25 November 2024

Sejumlah Dokter di India Mogok Kerja Setelah Rekannya Diperkosa dan Dibunuh

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Dokter menyalakan lilin untuk memberi penghormatan kepada korban pemerkosaan dan pembunuhan, yang merupakan seorang dokter magang di sebuah rumah sakit di Kolkata, India pada 17 Agustus 2024. Foto: Reuters

Sejumlah dokter muda India tetap tidak bekerja hingga Minggu (18/8/2024) ini. Mereka menuntut keadilan yang cepat bagi seorang rekannya yang diperkosa dan dibunuh.

Dilansir dari Reuters, para dokter di seluruh negeri telah menggelar unjuk rasa, pawai menyalakan lilin, dan menolak menangani pasien non-darurat dalam seminggu terakhir.

Aksi itu setelah pembunuhan seorang mahasiswa pascasarjana kedokteran berusia 31 tahun pada Jumat (9/8/2024 sekitar dini hari di kota bagian timur Kolkata.

Aktivis perempuan mengatakan, insiden di RG Kar Medical College itu telah menyoroti bagaimana perempuan di India terus menderita.

Meskipun undang-undang telah lebih ketat menyusul pemerkosaan massal dan pembunuhan seorang mahasiswi berusia 23 tahun di dalam bus yang sedang melaju di Delhi pada tahun 2012.

“Putri saya telah tiada, tetapi jutaan putra dan putri kini bersama saya,” kata ayah korban yang tak dapat diidentifikasi berdasarkan hukum India, kepada wartawan pada Sabtu (17/8/2024) malam.

“Ini telah memberi saya banyak kekuatan dan saya merasa kami akan memperoleh sesuatu darinya,” imbuhnya.

India memperkenalkan perubahan besar-besaran pada sistem peradilan pidana, termasuk hukuman yang lebih berat, setelah serangan tahun 2012.

Akan tetapi, para pegiat mengatakan hanya sedikit yang berubah dan belum cukup banyak yang dilakukan untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.

Asosiasi Medis India meminta Narendra Modi Perdana Menteri perlu turun tangan untuk memastikan staf rumah sakit dilindungi oleh protokol keamanan yang serupa dengan yang ada di bandara.

Hal ini karena 60 persen dokter di India adalah perempuan. Selain itu, semua dokter, perawat, dan staf medis bekerja untuk kesejahteraan pasien mereka.

“Semua profesional perawatan kesehatan berhak mendapatkan suasana yang damai, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja,” tulisnya dalam surat kepada Modi. (saf/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs