Dalam berlangsungnya upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Indonesia, civitas akademika Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memecahkan dua rekor MURI, Sabtu (17/8/2024).
Dua rekor MURI tersebut, yakni pertama, kategori perguruan tinggi yang membuat poster terbanyak berbasis kecerdasan buatan dan kedua, perguruan tinggi dengan mitra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersertifikat produk halal terbanyak.
“Peringatan 17 Agustus ke-79 ini kita agak berbeda, bagaimana kita beradaptasi di era AI. Jadi, poster dibuat AI yang terbanyak nasional. Dan kita juga ada kerja sama, di samping dinas, dengan UMKM yang dibina oleh yayasan yatim piatu dan pesantren. Dan luar biasa, akhirnya kita mendapatkan rekor muri juga,” kata Prof. Nur Hasan Rektor Unesa seusai upacara kepada awak media.
Melalui capaian tersebut, ia berharap bisa menjadi motivasi bagi civitas akademika hingga masyarakat untuk tetap mengisi kemerdekaan dengan upaya menyongsong Indonesia Emas tahun 2045.
Dalam gelaran upacara kemerdekaan, juga diadakan pemberian penghargaan Indeks Kinerja Utama (IKU) 1-8 kepada civitas akademika Unesa.
“Di mana, Unesa saat ini meraih nomor satu nasional dari IKU 1-8 itu. Sehingga ini adalah kado terindah, bertepatan juga dengan Unesa ulang tahun yang ke-60. Mohon doa restu, mudah-mudahan kami tahun depan masih bisa mempertahankan juaranya IKU 1-8 itu,” bebernya.
Sementara itu, Yusuf Ngadri Direktur Operasional MURI mengatakan, Unesa telah banyak menorehkan rekor MURI. Bertepatan dengan HUT ke-79 RI ini, pihaknya telah mengecek dan memastikan menjadi rekor baru.
“Lebih dari seribu, kemudian dikurasi bahwa itu layak dan sesuai kaidah-kaidah poster yang benar dan 10 tadi diberi penghargaan. Yang satu lagi, bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam pengabdian masyarakat, yakni membantu kepada UMKM yang bersertifikat,” ucapnya.
Selain turut mengikuti perkembangan teknologi AI, ia juga menyambut baik adanya rekor yang diciptakan untuk mendorong ekonomi syariah.
“Jadi ini kan juga program pemerintah ke depan, bahwa ekonomi syariah itu harus dikembangkan, karena kontribusinya terharap pendapatan negara juga cukup tinggi. Karena bapak Wapres juga begitu gencar untuk ekonomi syari’ah,” tuturnya.
Seperti diketahui, dalam upacara tersebut diikuti oleh mahasiswa hingga dosen Unesa dengan jumlah sekitar 15 ribu orang. Dari mereka, ada yang berpakaian hitam putih dan berpakaian baju batik atau adat daerah-daerah di Indonesia. (ris/bil/ipg)