Kepolisian Polrestabes Surabaya kembali menggelar simulasi di wilayah tengah kota pada, Jumat (16/8/2024) pagi, tepatnya di simpang empat Jalan Polisi Istimewa. Simulasi itu untuk Upacara Hari Juang Polri yang rencananya digelar, Rabu (21/8/2024) pekan depan di lokasi yang sama.
Keterangan yang diterima Suara Surabaya, imbas simulasi dan acara tersebut, beberapa rute dilakukan pengalihan arus lalu lintas seperti berikut:
- Dari utara ke Selatan, dialihkan ke Jalan Pandegiling, Jalan Dinoyo, Jalan Polisi Istimewa, dan Jalan Raya Darmo.
- Dari selatan ke utara untuk roda empat atau lebih, dialihkan ke Jalan Mojopahit, Jalan Dr. Wahidin, Jalan Dr. Soetomo, Jalan MH Thamrin, Jalan Imam Bonjol, Jalan Pandegiling, dan Jalan Urip Sumoharjo.
- Dari barat ke utara, dialihkan ke Jalan Dr. Soetomo, Jalan Imam Bonjol, dan Jalan Pandegiling.
- Dari timur ke barat, Jalan Kertajaya menuju Jalan Dinoyo akan dialihkan ke Jalan Ngagel dan Jalan Raya Gubeng.
- Dari selatan ke timur, lalu lintas Jalan Ngagel menuju Jalan Dinoyo dialihkan ke Jalan Raya Gubeng.
- Dari Jalan Bintoro menuju Jalan Ronggolawe dialihkan ke Jalan Musi dan Jalan Imam Bonjol.
- Dari Pasar Keputran menuju Jalan Dinoyo dialihkan ke Jalan Sulawesi.
- Dari Jalan Kartini menuju Jalan Raya Darmo dialihkan ke Jalan Sam Ratulangi.
AKBP Arif Fazlurahman Kasatlantas Polrestabe Surabaya mengatakan, penutupan atau pengalihan tersebut memakan waktu mulai pukul 07.00 sampai 08.15 WIB.
Dia juga menjelaskan kalau pengalihan ini, selain untuk simulasi, juga memberikan kebiasaan kepada masyarakat jika terjadi perubahan kebiasaan rute kerja dari arah utara ke selatan maupun sebaliknya.
“Sambil mengevaluasi dampak yang terjadi, artinya peningkatan volume di ruas-ruas jalan tertentu. Ini seperti kami temukan di Jalan Kartini karena memang ada pembangunan gorong-gorong, sehingga kapasitas dan volume jalannya berkurang,” ujarnya kepada Radio Suara Surabaya waktu dikonfirmasi.
Kasatlantas menambahkan, upacara pada Hari Juang itu tetap direncanakan di Jalan Polisi Istimewa 21 Agustus mendatang karena memang merupakan titik bersejarah.
“Dimana perjuangan meraih kemerdekaan pasca-proklamasi ada di simpang empat itu, yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan di dirikan monumen di sana,” bebernya.
Setelah simulasi hari ini, pada Senin 19 Agustus mendatang rencananya juga bakal dilakukan geladi bersih di lokasi yang sama. Namun, kata Arif, masih akan menunggu hasil evaluasi.
Sementara soal penutupan yang banyak dikeluhkan pendengar Radio Suara Surabaya mendadak, belum ada sosialisasi, sehingga menimbulkan kemacetan di tengah kota, Arif meminta maaf. Pihaknya berjanji akan secara masif mensosialisasikan pola-pola pengalihan ini lebih masif ke depan.
“Atas nama kesatuan kami memohon maaf pada masyarakat yang kemudian terpaksa terdampak kegiatan simulasi pengalian arus ini. Namun kami akan berusaha yang terbaik untuk memberikan pelayanan dan melancarkan sehingga tidak ada kendala maupun hambatan ke depan,” ujarnya. (bil/ipg)