Jumat, 22 November 2024

Eri Cahyadi Sebut Jatanras Sudah Bergerak Kejar Pelaku yang Begal Petugas Disabilitas DLH

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Kamis (15/8/2024). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya mengaku sudah mengetahui aksi pembegalan motor milik honorer kebersihan penyandang disabilitas di trotoar luar Balai Kota, kemarin, Rabu (14/8/2024). Ia menyebut kasus sudah ditangani Polrestabes Surabaya, dan berharap motor korban segera ditemukan.

“Kemarin Jatanras (satuan reserse kriminal) juga saya lihat CCTV sekarang lagi bergerak. Semoga penanganan pelakunya segera ditangkap,” katanya ditemui awak media usai rapat paripurna di DPRD Surabaya, Kamis (15/8/2024).

Diberitakan sebelumnya, Siti Alifah (48 tahun), petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berstatus penyandang disabilitas asal Panjang Juwo dibegal oleh empat remaja di area Balai Kota Surabaya, Rabu (14/8/2024) subuh, tepatnya di Jalan Sedap Malam.

Terkait hal itu, Wali Kota mengatakan pengetatan pengawasan di area Balai Kota Surabaya sudah dilakukan, tapi memang petugas tidak berjaga 24 jam. Eri juga berharap masyarakat menjadikan hal ini sebagai pembelajaran supaya berhati-hati.

Begitu juga dengan para kepala dinas, lanjut Eri, agar memberikan imbauan kepada anak buahnya soal parkir yang aman. “Ini yang memang perhitungan kita saya sampaikan gimana dengan disabilitas jadi bagaimana cara menyediakan tempat parkirnya, harus diatur,” ucapnya.

Sebelumnya, Siti Alifah mengalami kejadian naas itu pada Rabu subuh, sekitar pukul 03.55 WIB saat sedang membersihkan tong sampah. Tiba-tiba ada empat remaja yang mengendarai dua sepeda motor, melintas di atas trotoar dekat dengan Siti.

“Mereka lewat arah ke utara melewati saya di atas trotoar itu. Mereka nggak kelihatan seperti berandal, makanya saya nggak was-was,” ujarnya kepada awak media, Rabu (14/8/2024).

Pada awalnya, Siti tidak mencurigai perilaku keempat remaja tersebut. Setelah menyelesaikan tugasnya, Siti naik ke sepeda motor Honda Beat miliknya dan berencana mengirim foto hasil kerjanya. “Mau kirim hasil kerja, mau saya kirim ke grup, lalu mereka datang,” tambahnya.

Empat pelaku tersebut kemudian mendekati Siti dan mengeluarkan senjata tajam berupa celurit.

“Dua sepeda motor, empat orang. Satu sepeda motor di bawah trotoar, yang satu di depan sepeda saya. Yang di depan sepeda saya membawa celurit,” katanya.

Siti mulai merasa curiga saat para pelaku memintanya mengikuti mereka sambil naik motornya.

“Saya langsung berpikir kalau mereka itu begal. Saya tidak berdaya, ya sudah,” lanjutnya.

Para pelaku kemudian langsung merampas sepeda motor Honda Beat L 6601 LQ milik Siti. Meski sempat memohon, Siti akhirnya terpaksa menyerahkan motornya.

“Saya bilang bahwa saya ini bekerja, saya orang nggak punya. Sampai nangis, saya bilang kalau saya orang cacat, tapi mereka nggak peduli. Akhirnya mereka langsung menaiki sepeda saya dan langsung digas,” ucapnya.

Siti berharap setelah melapor ke polisi, sepeda motornya bisa kembali agar dia bisa bekerja.

“Sepeda motor itu untuk membantu perjalanan saya kerja. Karena aktivitasnya nggak bisa jalan jauh. Jadi setiap kali berputar selalu naik sepeda. Kalau ini bagaimana?” ujarnya.

Sementara itu, Iptu Harsya Kanit Reskrim Polsek Genteng membenarkan bahwa korban sudah melapor dan pihaknya sedang melakukan penyelidikan setelah olah TKP.

“Betul. Sudah,” tuturnya secara terpisah. (lta/bil/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs