Jumat, 22 November 2024

Prancis Selidiki Kasus Perundungan Siber Terkait Kontroversi Khelif di Olimpiade Paris

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Imane Khelif dari Aljazair (kanan) dalam duel melawan Anna Luca Hamori asal Hungaria dalam perempat final kelas welter, Sabtu (4/8/2024). Foto: Reuters

Prancis memulai penyelidikan terkait perundungan siber setelah adanya pengaduan dari Imane Khelif petinju putri Aljazair, yang menjadi sorotan dalam kontroversi gender di Olimpiade Paris 2024.

Kontroversi ini dengan cepat menjadi isu besar di luar arena olahraga, menarik perhatian politisi dan selebritas seperti Donald Trump dan Elon Musk yang memberikan komentar.

Kantor Kejaksaan Umum Paris mengungkapkan bahwa penyelidikan mengenai “pelecehan siber” dibuka pada hari Selasa (13/8/2024) waktu setempat, berhubungan dengan pertikaian gender yang mencuat di Olimpiade.

Nabil Boudi pengacara Khelif mengungkapkan, pada minggu lalu peraih medali emas Olimpiade tersebut telah melaporkan pelecehan daring yang diterimanya.

“Penyelidikan ini akan mengidentifikasi pelaku kampanye misoginis, rasis, dan seksis, serta memastikan mereka mendapat hukuman yang layak,” ujarnya dilansir dari Antara, Kamis (15/8/2024).

Kantor Pusat untuk Memerangi Kejahatan terhadap Kemanusiaan dan Kejahatan Kebencian kini bertugas menangani kasus ini.

Menurut Variety, Elon Musk dan JK Rowling disebutkan dalam pengaduan tersebut. Pun demikian dengan Donald Trump mantan Presiden AS.

Kontroversi gender yang melibatkan Khelif muncul setelah ia mengalahkan Angela Carini wakil Italia hanya dalam waktu 46 detik dengan dua pukulan keras ke hidung Carini.

Khelif sendiri menegaskan identitasnya sebagai seorang wanita.

“Saya terlahir sebagai perempuan, menjalani hidup sebagai perempuan, dan berkompetisi sebagai perempuan,” ujarnya. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs