Senin, 25 November 2024

Gus Yahya Ungkap Penyebab Perseteruan PBNU dan PKB Sejak 15 Tahun Silam

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Gus Yahya Ketum PBNU waktu jumpa pers di kediaman KH Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU di Tambaksari, Surabaya, Selasa (13/8/2024). Foto: Wildan Pratama suarasurabaya.net

Yahya Cholil Staquf yang akran disapa Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) mengungkap penyebab perseteruan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Hal itu diutarakan Gus Yahya waktu menerima “Mandat Tebuireng” dari KH Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU di kediamannya Ponpes Miftachussunnah, Tambaksari, Surabaya, Selasa (13/8/2024).

Gus Yahya mengatakan, bahwa permasalahan antara PBNU dan PKB sudah berlangsung lama sekitar 15 tahun silam. Tepatnya semenjak partai itu dipimpin Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Ketum PKB sekitar 2005.

“Sebagai klarifikasi, bahwa ini bukan masalah baru. Tetapi ini masalah yang berlangsung lama, sudah dari 15 tahun terjadi masalah di dalam hubungan antara PKB dengan NU, sudah lama sekali,” ujarnya.

Namun selama periode itu, Gus Yahya menyebut dari PBNU tidak pernah melakukan upaya membenahi PKB.

Hal itu baru dilakukan PBNU melalui “Mandat Tebuireng” yang diberikan oleh KH. Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU kepada Gus Yahya untuk ndandani PKB.

Mandat itu akhirnya dicetuskan oleh ratusan kiai sepuh dalam merespon kemelencengan PKB dari kittah awal pembentukkannya oleh PBNU pada tahun 1998.

“Dalam rentang sekian lama ini setelah dilakukann pendalaman baik melalui studi terhadap dokumen-dokumen yang pernah ada selama ini maupun juga keterangan dari para narasumber yang diundang, ada satu masalah yang sangat mendasar,” ujarnya.

Ketum PBNU itu menguatarakan, salah satu bentuk contoh melencengnya PKB dari desain awal adalah upaya mengeliminasi peran strategis Dewan Syuro di dalam internal PKB.

Akibatnya, Dewan Syuro saat ini hampir tidak memiliki wewenang dalam pengambilan atau membuat keputusan di dalam internal PKB.

“Sekurang-kurangnya yang saya kira bisa langsung dilihat bersama dan dirasakan oleh semua orang yaitu bahwa di dalam PKB itu kedudukan Dewan Syuro telah dieliminasi sedemikian rupa,” katanya

Padahal lanjut Gus Yahya, PKB dibentuk oleh PBNU secara struktural melalui keputusan organisasi dengan nilai-nilai yang sudah dirancang. Akan tetapi nilai itu sudah luntur selama belasan tahun silam.

“Jadi tak tahu bahwa PKB ini didirikan oleh PBNU secara struktural melalui keputusan organisasi secara kelembagaan dan melalui konsolidasi struktural dari keseluruhan jajaran kepengurusan NU sampai ke bawah,” ujarnya.

Gus Yahya melanjutkan. “Dengan desain yang sudah disiapkan oleh PBNU mengenai landasan nilai-nilainya dan struktur yang dirancang untuk memelihara nilai-nilai itu. Tetapi kita melihat bahwa sekarang yang terjadi realitasnya bahwa desain yang dibuatkan oleh PBNU itu sudah berubah sama sekali,” tandas Gus Yahya.(wld/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs